550 Siswa Ikut Kompetisi Robot Nasional 2016

Sebanyak 550 siswa ikut Kompetisi Robot Nasional (KRON) 2016
Sumber :
  • Fikri Halim

VIVA.co.id – Sebanyak 550 siswa tingkat TK, SD, SMP, SMA mengikuti Kompetisi Robot Nasional (KRON) 2016 yang digelar oleh Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK) bekerjasama dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Robotic Organizing Commite Indonesia (ROCI). Sejumlah robot yang merupakan karya terbaik diturunkan dalam kompetisi tersebut. 

Video Robot Sampah Karya Siswi Madrasah Juara Kompetisi Internasional
Vice President ROCI, Riza Muhida mengatakan, robot yang dilombakan adalah robot-robot yang didesain oleh siswa Indonesia sendiri. Dalam perlombaan, robot-robot tersebut juga diadu dalam berbagai jenis lomba.
 
RoboMaster, Ajang Ahli Robotik Dunia 'Tebar Pesona'
"Lombanya yang sifatnya balap-balapan robot yang mengikuti garis sampai finish, lalu juga seperti sepakbola atau sumo, selain itu robot aerial dengan drone itu juga diadakan," kata Riza kepada VIVA.co.id, di Pusat Peragaan Iptek, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu, 16 Oktober 2016. 
 
Ratusan Siswa Se-Jawa Tarung Robot di Yogyakarta
Riza menambahkan, penyelenggaraan ini bertujuan mengembangkan kreativitas anak bangsa agar dapat bersaing dalam tingkat internasional. Pemenang kompetisii berhak mewakili Indonesia pada ajang Asian Junior Robocup (AJR) 2016 di Malaysia yang digelar pada 12-14 November 2016 mendatang.
 
"Pelatihnya guru-guru dari sekolah masing-masing, jadi dari ROCI, kita juga mengadakan pelatihan untuk guru-guru. Kemudian workshop seminar untuk siswa yang kemudian mereka mengembangkan sendiri. setiap tahun kita adakan lomba," katanya. 
 
Tak hanya itu, robot yang digunakan juga bermacam-macam, ada robot humanoid, hingga robot yang bisa terbang seperti drone. Sementara untuk sisi kreatif, ada robot yang digunakan untuk melakukan penanggulangan banjir, hingga sistem parkir kendaraan. 
 
"Jadi macam-macam, tergantung siswa, mereka bawa dari sekolah masing-masing, Kita hanya membuat rule, lalu mereka menyiapkan robot sesuai dengan rule, yang penting, semua made in Indonesia," katanya. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya