Pelopor Teknologi Augmented Reality Berasal dari Indonesia

Teknologi Augmented Reality
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Soal kemajuan teknologi, tak hanya berasal dari luar negeri saja. Sebab, ternyata Indonesia juga memiliki perusahaan yang bergelut di bidang Augmented Reality (AR), yang bisnisnya sudah melebar hingga ke berbagai negara, yaitu AR Group.

Penipu Makin Jago, GoFood Kian Peduli Keamanan Data Pribadi

Dalam teknologi AR, sejauh ini belum ada satu pun perusahaan besar di dunia yang sudah bergelut di bidang yang menggabungkan dunia nyata dan digital tersebut. Bahkan, sekelas Apple dan Facebook masih dalam tahapan rencana untuk mengembangkan AR di masa mendatang.

Seperti yang diberitakan beberapa waktu yang lalu, Apple memprediksikan, AR merupakan tren teknologi yang akan berkembang di masa depan, bukan Virtual Reality (VR).

Nilai Bisnis juga Tidak Kalah Penting di Era Digital

"Apple saja memprediksikan kalau Augmented Reality itu merupakan masa depan, bukan Virtual Reality. Masa Anda mau jalan ke mana-mana, tetapi dengan mata tertutup. Orang-orang, tentu ingin merasakan dunia nyata yang dicampur dengan digital, yaitu Augmented Reality," ujar Chairman and  Chief Executive Officer (CEO) AR Group, Daniel Surya di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 21 Oktober 2016.

Dengan prediksi Apple itu, tentunya Indonesia berbangga diri. Sebab, sudah jauh-jauh hari Indonesia mempunyai perusahaan yang bergelut di bidang AR, sementara saat perusahaan teknologi global masih berpikir untuk mengembangkannya.

Japan-Indonesia Innovation Summit 2022 Wadah Global Startup Lokal

"Masyarakat tahu adanya teknologi AR itu dari game Pokemon Go beberapa waktu yang lalu. Padahal, teknologi AR sudah ada sejak jauh-jauh hari dan itu ada di Indonesia, dan Pokemon Go itu teknologi AR-nya masih setengah," ucapnya.

Daniel mengatakan, AR Group merupakan induk perusahaan yang baru dibentuk dengan membawahi tiga unit perusahaan, yaitu AR&Co, DAV, dan MindStores. Semuanya mengambil model yang berbeda satu sama lainnya, namun tetap mengandalkan keahlian AR sebagai senjata utama perjalanan bisnisnya.

"AR&Co itu sudah ada sejak tujuh tahun yang lalu, DAV ada setahun yang lalu, sedangkan MindStores itu lima bulan lalu. Nah, sekarang ketiga unit perusahaan ini mempunyai induk perusahaan yang bernama AR&Co," ungkap Daniel.

Meski berasal dari Indonesia, AR Group telah memimpin perkembangan AR hingga ke mancanegara dan merupakan bagian dari WIR Group. Sampai saat ini, AR Group telah menangani lebih dari 500 proyek yang tersebar di lebih dari 20 negara di  Eropa dan Asia Tenggara.

Meningkatnya permintaan pengembangan AR, AR Group pun membuka kantor perwakilan yang tersebar di Amerika Serikat (Silicon Valley dan New York), Malta, Spanyol (Barcelona), dan Singapura.

Daniel menuturkan, AR Group tengah merancang riset dan pengembangan untuk AR yang erat dengan retina.

"Masih banyak ruang lingkup implementasi AR yang belum dijamah. Karena itu, terus mengeksplorasi bagaimana teknologi ini dikembangkan dan membantu kualitas hidup manusia, seperti di sektor kesehatan, edukasi, dan lainnya. Kami yakin bahwa AR punya peranan penting dalam kehidupan sehari-hari kita di masa mendatang," tutur dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya