Internet Gratis Facebook yang Disukai dan Dibenci

Logo Facebook.
Sumber :
  • REUTERS/Dado Ruvic/Files

VIVA.co.id – Program internet gratis yang dikembangkan oleh Facebook, yakni Internet.org dilaporkan telah digunakan oleh 40 juta orang di seluruh dunia. Itu artinya, sekitar 0,5 persen total populasi dunia ini memanfaatkan akses internet gratis yang disediakan oleh media sosial terpopuler tersebut.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

Jumlah pengguna 40 juta internet.org itu berdasarkan laporan laba kuartal ketiga 2016 Facebook. Angka tersebut naik cukup signifikan dari Oktober yang hanya mencapai 15 juta pengguna.

Padahal, awal kehadiran Internet.org ini dinilai kontroversial. Lantaran, program yang kini dikenal dengan Free Basics itu menyasar negara berkembang dengan mengutamakan beberapa situs web saja, untuk layanan cuma-cuma. India dan Mesir merupakan contoh yang memblokir keberadaan program tersebut di negaranya.

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Facebook pun mencari cara dengan 'mengikat' operator telekomunikasi untuk memasyarakatkan Internet.org, seperti yang mereka lakukan di Indonesia dengan bermitra dengan Indosat Ooredoo.

Untuk pasar India, Facebook masih belum menyerah untuk tetap eksis di Negeri Bollywood itu. Negara dengan populasi penduduk hingga lebih dari satu miliar dan terus mengalami pertumbuhan pasarnya, Facebook berupaya merayu kembali India melalui Express WiFi.

Puluhan Pelaku Kejahatan Diciduk Polres Depok, 2 di Antaranya Tega Bacok Korban

Diketahui, Express WiFi ini diklaim dapat memberdayakan pengusaha untuk membangun bisnis kepada komunitas untuk memberi akses ke internet.

"Kami memiliki perkembangan yang baik dengan program Express WiFi kami, di mana dapat memberdayakan pengusaha untuk membangun bisnis bagi komunitas dengan akses ke internet," ucap Chief Executive Officer (CEO) Facebook, Mark Zuckerberg dilansir Mashable, Jumat, 4 November 2016.

Internet.org pertama kali hadi pada 2013 yang diluncurkan di beberapa negara. Saat ini, Facebook berencana untuk menghadirkan program tersebut di tanah mereka sendiri, yaitu Amerika Serikat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya