Snapchat Hanya untuk Orang Kaya?

CEO Snapchat Evan Spiegel
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Mantan karyawan Snapchat mengemukakan tak adanya rencana bagi pesan instan itu untuk ekspansi ke India. Dia menyebut bahwa sang CEO pernah mengatakan bahwa Snapchat adalah aplikasi untuk orang kaya.

Kota New York Tuntut Instagram, TikTok, Facebook, Youtube Perihal Kesehatan Mental Anak Mudanya

Anthony Pompliano memang pernah bekerja di Snapchat sampai akhir 2015 lalu. Dia hanya bekerja selama tiga minggu di bawah kontrak Snap Inc, induk perusahaan Snapchat.

Pompliano mengajukan tuntutan kepada Snap Inc ke pengadilan dengan tuduhan 'perusahaan itu telah merusak nama baik dan reputasinya'. Dalam pembacaan tuntutan itu, Pompliano menyelipkan cerita bahwa pada sebuah pertemuan di 2015, CEO Snapchat, Evan Spiegel mengaku tidak pernah berniat untuk melebarkan sayap perusahaan ke India dan Spanyol.

Instagram, TikTok, YouTube Raup Cuan Kakap dari Pengguna di Bawah Umur

"Aplikasi ini hanya untuk orang kaya. Saya tidak mau berekspansi ke negara miskin seperti India dan Spanyol," kata Spiegel, seperti dituturkan Pompliano.

Berita itu langsung tersebar di India, negara dengan sekitar 4 juta pengguna Snapchat. Para pengguna Snapchat di India beraksi dan berencana memboikot Snapchat. Hashtag #boycottSnapchat dan #UninstallSnapchat pun menjadi trending sepanjang pekan kemarin. Bahkan rating Snapchat di Apple turun drastis akibat ulasan buruk dari pengguna.

Avatar Animasi Facebook Sudah Bisa Dipakai di WhatsApp

Menanggapi hal ini Snapchat pun memberikan bantahan. Dalam keterangan resminya, Spiegel yang juga kekasih model Victoria Secret, Miranda Kerr, mengatakan bahwa Snapchat adalah aplikasi untuk semua negara, kaya maupun miskin.

"Tuduhan itu sangat menggelikan. Tentu saja Snapchat untuk semua orang. Itulah mengapa aplikasi kami bisa diakses oleh seluruh dunia dan diunduh secara gratis," katanya.

Yang menarik, kisruh Snapchat ini juga memberikan efek buruk pada salah satu perusahaan e-Commerce India, Snapdeal. Hanya karena namanya sama, Snapdeal dianggap masih satu perusahaan dengan Snapchat.

"Semua orang bertanya dan meminta kami membuat keterangan resmi soal ini. Kami bukan bagian dari Snapchat," kata pihak Snapdeal.

India merupakan negara dengan pangsa pasar yang sangat menarik karena jumlah penduduknya besar. Saat ini ada 432 juta pengguna internet di negara itu dan sekitar 750 juta lainnya belum terkoneksi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya