- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – Google dikabarkan sedang membuat fitur blokir iklan untuk browser ciptaannya. Fitur blokir itu dipercaya akan memberikan kenyamanan bagi para pengguna Chrome, baik di smartphone maupun desktop.
Dilansir melalui Wall Street Journal, fitur blokir iklan itu akan menjadi default di dalam browser Chrome. Fitur tersebut akan diperkenalkan dalam waktu dekat dengan memfilter iklan berdasarkan standard yang telah dibuat oleh organisasi bernama Coalition for Better Ads.
Dalam aturan yang ditetapkan CBA itu, iklan yang dikategorikan berada di bawah ambang batas penerimaan konsumen adalah iklan yang mengganggu. Misalnya, iklan pop-up, video iklan dengan format putar otomatis, iklan bersuara dan iklan dengan hitung mundur.
Dalam kebijakan Google, mereka juga akan memblokir iklan yang dianggap tidak pantas, yang muncul dalam situs umum. Misalnya, iklan yang menyinggung orang atau kelompok tertentu. Dengan kata lain, pemilik situs bisa memilih iklan mana yang sesuai dengan standard mereka, atau bisa memblokir sendiri iklan di Chrome yang dianggap tidak sesuai.
Sayangnya, saat dikonfirmasi, Google menolak untuk berkomentar.
Bagi para pengamat industri, rencana Google ini bagaikan buah simalakama bagi perusahaan itu sendiri. Saat ini, Google memang dikenal sebagai perusahaan digital namun kontribusi pendapatan terbanyak jelas didapat dari iklan.
Namun, jika Google tidak membuat aplikasi blokir iklan ini, bukan tidak mungkin akan banyak orang lain yang memanfaatkannya. Diprediksi, jumlah perangkat blokir iklan online di internet makin banyak dan meningkat 26 persen tahun ini di Amerika.
2016 lalu, pendapatan Google dari iklan sebesar US$60 milliar.
