Kominfo Curhat Pekerja Intelektual Indonesia Rendah

Ilustrasi karyawan.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Staf Ahli Bidang Teknologi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Herry Abdul Aziz, menuturkan, anak muda Indonesia masih banyak yang menggandrungi teknologi zaman dulu atau jadul, meski saat ini pemerintah sedang gencar menjadikan Indonesia berbasis ekonomi digital pada 2020. Herry menggambarkan, fenomena anak muda Indonesia itu melalui melalui lirik lagu ‘Kolam Susu’ milik Koes Ploes.

Kenalkan Aset Daerah ke Dunia, Jember Luncurkan Program J KUEREN

"Sekarang saja, orang-orang sudah mulai bernostalgia dengan 'kotak kayu dan batu jadi tanaman', tentang 'ikan dan udang menghampirimu'. Mungkin nanti di tahun 2020, nostalgia itu juga akan muncul," ucapnya di Gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Selasa 9 Mei 2017.

Dia menyampaikan hal tersebut dalam agenda Memorandum of Understanding antara Indonesia Chief Information Officer  (ICIO) dengan Fakultas Teknik Universitas Indonesia serta Universitas Bina Nusantara.

Kualitas SDM Hambat Proyek 35 Ribu Megawatt, Peran Swasta Dibutuhkan

Menurutnya para akademisi di lingkup kampus berperan krusial untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian atau pemahaman tentang digitalisasi. "Ini yang perlu kita waspadai. Apa yang terjadi setelah 72 tahun kita merdeka, income per kapita kita hanya sekitar 15 persen. Knowledge worker (pekerja intelektual) kita dari 128 negara, kita ada di 125," katanya.

Dia berharap, dengan kenyataan pekerja intelektual itu, kalangan pendidikan dan industri bisa menghilangkan kesenjangan tersebut.

Mendes Halim Sebut Tokoh Agama Berperan Penting Bangun SDM di Daerah

“Kami dari Kominfo juga mengharapkan real gap-nya itu apa sih? Demand-nya apa, supply-nya apa, apa yang dibutuhkan oleh industri, atau kebijakan kami yang perlu diperbaiki?" ujar Herry.

Era digital menuntut perubahan dalam segala aspek kehidupan, mulai dari cara berbisnis hingga kehidupan sehari-hari. Kerja sama ICIO dan dua universitas ini diharapkan mampu membawa dampak perubahan secara konstan.

"Semoga bisa memperbaharui kurikulum pendidikan, membekali mahasiswa dengan skill dan pengetahuan sesuai implementasi bisnis dunia," kata dia. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya