AS Jadi Korban Utama Virus Ransomware

Ilustrasi hacker.
Sumber :
  • Pixabay/Geralt

VIVA.co.id – Para ahli teknologi informasi didorong untuk meningkatkan kesadaran dalam menghadapi ancaman peretas, atau hacker.

Kelompok Ini Angkat Hacker Jadi Karyawan, Targetnya Pemerintah

Sebab, keahlian peretas saat ini kian canggih, salah satu malware yang menjadi momok terbesar bisnis online dunia adalah ransomware, yang dikenal sebagai virus pemalak.

Menurut Senior Director Systems Engineering Asia Pasific Symantec, Sherif El-Nabawi, ransomware ibarat dua sisi mata uang. Satu sisi perkembangannya menjadi masalah global. Namun, sisi lain ini merupakan bisnis yang sangat menggiurkan bagi pelaku kejahatan siber.

Awas, Dark Web Makin Mengganas

"Kami mengidentifikasi lebih dari 100 jenis malware baru yang dilepaskan ke dunia maya. Ini lebih dari tiga kali lipat jumlah yang teridentifikasi sebelumnya," kata Sherif, di Jakarta, Rabu 10 Mei 2017.

Ini artinya, lanjut dia, telah terjadi peningkatan sebesar 36 persen dalam serangan ransomware di seluruh dunia. Tetapi, Amerika Serikat jelas berada di barisan terdepan para hacker sebagai negara target nomor satu.

Soal Dugaan Sistem IT KAI Kena Serangan Ransomware, Manajemen Gelar Investigasi

Symantec menemukan 64 persen korban ransomware di AS. yang terpaksa membayar uang tebusan, dibandingkan korban serupa di dunia yang hanya 34 persen.

Sayangnya, kata Sherif, hal ini menimbulkan konsekuensi. Pada tahun lalu, rata-rata jumlah uang tebusan yang dibayar korban membengkak 266 persen, di mana rata-rata US$1.077 per korban dari sebelumnya yang hanya US$294 pada 2015.

Kerugian akibat ransomware cukup masif, karena belum ada penangkalnya. Inilah mengapa dunia menganggapnya sebagai virus paling menakutkan.

Ransomware, secara sederhana bisa dijelaskan sebagai malware yang memiliki kemampuan untuk mengunci komputer korban, atau mengenkripsi dokumen untuk mengelabui korban.

Tujuannya adalah membuat pengguna, dengan terpaksa, memberikan uang tebusan, agar dokumen yang tersandera ini dilepaskan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya