Oktober 2017, Baca Berita di Facebook Tak Lagi Gratis

Ilustrasi Facebook.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Geralt

VIVA.co.id – Facebook mengaku telah mendengar curhatan banyak pengelola media online. Salah satu solusi yang akan dilakukan adalah membuat platform berlangganan berita di Facebook.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

Hal ini diungkap oleh pejabat Facebook urusa partnership, Campbell Brown. Uji coba layanan untuk berita berbayar ini akan dimulai pada Oktober tahun ini dan akan disematkan di atas Facebook Instant Article.

Dilansir melalui The Street, Campbell mengungkap jika Instant Article merupakan agregator berita yang berasal dari ratusan publisher. Berita-berita itu muncul berdasarkan algoritma yang mengombinasikan ketertarikan dan pilihan pengguna terhadap suatu tema berita.

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Untuk memberikan kesadaran kepada pengguna Facebook akan layanan berita berbayar itu, Campbell akan menerapkan pola free access. Artinya, pengguna Facebook akan dibiarkan untuk membaca 10 berita, untuk kemudian ditawarkan program berlangganan di platform tersebut.

"Satu hal yang kami dengar dari curhat para publisher itu, mereka menginginkan produk dengan format berlangganan. Mereka ingin ada konten berbayar di Facebook. Itulah yang akan kami lakukan sekarang. Kami akan meluncurkan produk berlangganan," ujar Brown saat konferensi Digital Publishing Innovation Summit di New York, 18 Juli 2017 lalu.

Puluhan Pelaku Kejahatan Diciduk Polres Depok, 2 di Antaranya Tega Bacok Korban

Program ini merupakan salah satu cara untuk membuat kerja sama antara Facebook dan publisher berita, sama-sama diuntungkan. Selama ini para publisher mengeluhkan tidak adanya benefit apa pun dari Facebook atas konten berita mereka yang ditampilkan di platform tersebut.

Bahkan Aliansi Media Berita di beberapa negara sempat membuat petisi. Dalam petisi itu, Facebook dan Google dianggap mengambil keuntungan dari ribuan karya mereka, tanpa memberikan kompensasi apa pun kepada penerbit.

Tidak hanya Facebook, Google pun mendapatkan sangkaan serupa. Ada lebih dari 2.000 media harian dan publisher digital di Amerika dan Kanada yang setuju dengan petisi itu.

Namun sayang, Campbell tidak memberitahukan berapa bagi hasil ideal yang akan mereka terapkan dalam produk berlangganan itu. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya