CEO SpaceX Sebut Penyebab Perang Dunia 3 Bukan Korea Utara

Elon Musk.
Sumber :
  • REUTERS/Aaron P. Bernstein

VIVA.co.id – Ternyata, penyebab perang dunia ke-3 diprediksi bukanlah Korea Utara. Meski Korut melakukan serangkaian uji coba nuklir, itu dianggap tidak terlalu mengkhawatirkan ketimbang robot dan rekayasa kecerdasan, atau Artificial Intelligence/AI.

Negara Sahabatnya Diserang Teroris, Kim Jong Un: Korea Utara Bersama Rusia

Hal ini diungkap oleh praktisi teknologi ternama, Elon Musk, yang juga CEO produsen mobile Tesla dan perusahaan roket SpaceX. Dia menuliskan serangkaian cuitan di akun Twitternya, terkait dengan masa depan manusia dan perang dunia ke-3.

"Korea Utara berada di urutan paling bawah terkait kekhawatiran yang mengancam peradaban manusia. Kompetisi kekuatan AI di tataran nasional sama saja dengan penyebab perang dunia ke-3, imo (in my opinion/menurut pendapat saya)," kata Musk di akun Twitternya, Selasa 5 September 2017.

PM Jepang Berencana Perbaiki Hubungan dan Bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Musk menuliskan cuitan ini, sekaligus mengomentari apa yang diungkap Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dia mengatakan, AI merupakan masa depan bagi semua umat manusia di bumi.

"AI merupakan masa depan, bukan hanya untuk Rusia, tetapi semua bangsa. Siapa pun yang menjadi pemimpin dalam industri ini, maka mereka bisa menguasai dunia," ujar Putin kala itu.

Korea Selatan Yakin Putri Remaja Kim Jong Un Akan Jadi Penerus sang Diktator

Saat ini, memang disadari, setidaknya ada tiga negara yang saat ini bersaing di industri AI, yakni Amerika, China, dan India. Namun, Musk percaya, semua negara akan ikut bersaing dan memenuhi bisnis ini secepat mungkin.

"Pemerintah tidak perlu mengikuti aturan yang berlaku, cukup dengan menggunakan pemaksaan menggunakan AI, jika memang diperlukan. Sistem AI bisa memilih kapan untuk memulai perang dan mereka akan menang," ujar Musk.

Serangkaian tweet ini merupakan tindak lanjut dari desakan, Musk terkait dengan antisipasi merebaknya penggunaan AI di dalam kehidupan. Sebelumnya, Musk juga meminta pemerintah untuk bersatu dan membuat regulasi baru guna melindungi keamanan warga.

Pandangan Musk inilah yang membuatnya sempat berseteru dengan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Kala itu, Zuck menilai, argumen dan ketakutan Musk terhadap AI tidaklah beralasan. Namun, Musk langsung menanggapi dengan menyebut Zuck memiliki pengetahuan yang 'cetek' terkait AI. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya