Tokoh-tokoh yang Pro dan Kontra Kecerdasan Buatan

Senjata kecerdasan buatan yang mengerikan.
Sumber :
  • www.businessinsider.com.au

VIVA – Perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sudah dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di era digital saat ini.

Qualcomm Snapdragon X Plus, Chipset Pendukung Laptop AI

Kecerdasan buatan memang memiliki dua sisi. Memudahkan manusia dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari melakukan pencarian dan pemetaan di internet, bantuan suara sampai mobil, atau perangkat yang berjalan tanpa secara otomatis. 

Sisi lainnya, kalau tidak bisa mengendalikan, maka AI akan menciptakan 'peristiwa terburuk dalam sejarah peradaban manusia'.

Siap-siap Kesal Baca Berita tentang Model Ini

Tiga tokoh terkemuka dunia, pendiri SpaceX dan Tesla, Elon Musk, pendiri Microsoft, Bill Gates dan ilmuwan Inggris Stephen Hawking, menegaskan AI harus dibatasi.

Bill Gates.

Google Fires 28 Employees Because of Nimbus Project

Bill Gates.

Mereka menganggap AI dapat menyebabkan Perang Dunia III. Bahkan, mengutip CNBC, Selasa, 7 November 2017, Gates mengusulkan AI dan robotika harus dikenai pajak penghasilan.

Namun, ada pula yang menentang pembatasan AI. Adalah pendiri Facebook Mark Zuckerberg yang terang-terangan optimistis tentang masa AI yang akan membantu aktivitas manusia.

Tak hanya itu, mantan insinyur Google dan Uber, Anthony Levandowski, telah mengajukan dokumen untuk mendirikan Gereja Way of the Future kepada Pemerintah Negara Bagian California, Amerika Serikat, pada 2015.

Ilustrasi ketika teknologi semakin bersahabat.

Ilustrasi ‘kerja sama’ manusia dengan robot.

Tujuan didirikannya gereja ini, untuk menyembah teknologi yang namanya kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang menjadikannya Tuhan di masa depan.

Levandowski pun mendaulat dirinya sebagai Imam Besar dari Gereja Way of the Future tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya