- kkp.go.id
VIVA.co.id – Kekayaan alam Indonesia terkait jenis tanaman menjadi nilai lebih. Ragam jenis tanaman dipandang bisa dimanfaatkan sebagai biomassa. Suatu saat biomassa bisa menggantikan batu bara sebagai bahan bakar pemasok energi listrik.
"Kita bisa jadi Saudi Arabia-nya biomassa," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia, Dwisuryo Indroyono Soesilo, saat ditemui di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta Jumat 10 Maret 2017.
Indroyono mengungkapkan, salah satu tanaman yang bisa digunakan untuk biomassa yaitu kayu yang daur ulangnya pendek, contohnya tanaman lamtoro gung.
"Pada 20 tahun lampau, lahan-lahan tidak subur ditanami lamtoro gung," kata mantan Menteri Koordinator Kemaritiman pemerintahan Joko Wododo itu.
Indroyono menjelaskan, lamtoro gung bisa dipanen satu bulan dalam setahun. Tahun berikutnya, delapan bulan sekali. Pada intinya, dia menyatakan, Indonesia kaya lahan yang bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman energi.
Kebijakan pemerintah tentang Energi Baru Terbaharukan (EBT) yakni 23 persen. Alokasi itu termasuk biomassa, geothermal, hydro, energi matahari, angin dan gelombang. Menurutnya, sumbangsih EBT untuk menghasilkan energi listrik masih sebesar 129 Megawatt, padahal total kebutuhan energi saat ini 54 ribu MW. (mus)