Video Canggihnya Deteksi Penyakit Mematikan dari Nafas

Diagnosa nafas
Sumber :
  • http://www.tryneble.com

VIVA.co.id – Peneliti Israel menemukan terobosan produk yang memungkinkan bisa mendeteksi penyakit kronis hanya melalui nafas seseorang. Peneliti bernama Hossam Haick menciptakan perangkat sederhana yang bisa mendeteksi berbagai penyakit pada seseorang hanya dengan mengendus nafas. 

10 Cara Mengurangi Risiko Kanker, Murah dan Mudah Dilakukan

Terobosan ini dianggap akan menjadi alternatif dalam deteksi penyakit. Selama ini perangkat untuk deteksi penyakit tergolong mahal, tidak portabel dan hanya tersedia di rumah sakit saja.

Dikutip IBTimes, Jumat 31 Maret 2017, perangkat canggih tersebut dinamakan Eectronic Nose atau NA-NOSE. Perangkat ini mampu menemukan titik penanda biologi penyakit yang melewati aliran darah ke paru paru dan keluar melalui nafas. 

Daun Sirsak dan Kulit Manggis Hanya Mitos Obat Kanker, Ini Kata Dokter

Perangkat itu dilengkapi dengan sensor khusus. Sensornya menggunakan lapisan nano canggih yang bisa membedakan antara kanker paru-paru, kanker prostat, kanker otak, kanker leher dan kanker kolektoral. 

Dalam studinya, perangkat profesor Hossam itu diuji bersama dengan spesialis kesehatan. Dalam pengujian, sampel nafas dikumpulkan dari 1404 orang dari 2011 sampai 2014. Tes ini mampu mengetahui seseorang sehat atau tidak. Dalam pengujian, tes bisa menemukan seseorang menderita dari 17 penyakit tertentu, termasuk delapan jenis kanker yang berbeda, penyakit Crohn yang merupakan salah satu penyakit radang usus, sampai penyakit sklerosis.

Pakar Sebut Pasien Kanker yang Meninggal Bukan Karena Kanker Melainkan Serangan Jantung dan Stroke

Dalam pengujian, sensor lapisan nano perangkat itu menunjukkan, masing-masing penyakit memiliki jejak nafas yang khas.

Saat ini, Hossam bersama dengan Israel Institute of Technology sedang mengembangkan perangkat tersebut untuk penggunaan komersil. Rencananya Hossam juga akan membawa deteksi canggih tersebut ke dalam smartphone, rencananya bisa terwujud sampai Agustus 2018. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya