VIVAnews - Printer merupakan perangkat pelengkap komputer untuk menunjang pekerjaan. Teknologi yang dibenamkan pada perangkat ini sudah sedemikian maju hingga pada printer kini tidak hanya tersedia fitur untuk mencetak. Adapun kemampuan tambahan seperti scanning, fotokopi, hingga menjadi sebuah mesin facsimile-pun bisa dilakukan oleh printer. Printer yang memiliki fitur lengkap seperti ini umumnya disebut dengan Multi Function Printer (MFP).
Salah satu vendor printer yang juga ikut meramaikan pasar MFP adalah Fuji Xerox. Perusahaan joint venture khusus untuk pasar Asia Pacific ini 75% sahamnya dipegang oleh Fuji, sementara Xerox menguasai 25% saham.
Menurut Teddy Susanto, Country Sales Manager Fuji Xerox Printers Indonesia, pasar printer serba guna saat ini semakin berkembang. “Ke depannya, justru printer multifungsi lah yang akan lebih mendominasi,” kata Teddy ketika tim Fuji Xerox berkesempatan mengunjung kantor VIVAnews di Menara Standard Chartered, lantai 31 Jakarta. “Kalau pertumbuhan printer single function sekitar 10 sampai 15 persen, pertumbuhan printer multifungsi di atas 30 persen,” ucapnya.
Tedi mengemukakan, tahun 2008 lalu pasar printer multi fungsi di Indonesia mencapai 28 ribu unit, sementara pasar printer berfungsi tunggal, sekitar 130 ribu unit. Sebagai perbandingan, di tahun 2007, pasar printer multifungsi hanya sebesar 16 ribu unit, sementara printer single function 112 ribu unit.
“Masalah ruang yang terbatas, khususnya yang dihadapi pengguna kantoran membuat permintaan printer yang memiliki beragam fungsi terus meningkat,” kata Teddy. “Pertumbuhan itu juga semakin kuat karena didorong oleh faktor kebiasaan pengguna di Indonesia yang ingin memiliki perangkat dengan berbagai fitur, meskipun belum tentu mereka membutuhkan semua fitur tersebut,” ucapnya.
Di Indonesia sendiri, pelanggan terbesar produk-produk printer baik single function ataupun multi function dari Fuji Xerox merupakan kalangan perusahaan. Khususnya yang bergerak di bidang migas, perbankan, serta institusi-institusi di bawah Ditjen Pajak.
BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya
BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 20 hingga 21 A
