Sumber :
- pocketberry.com
VIVAnews
- Saham Blackberry meningkat 10 persen pada penutupan pasar kemarin, Kamis 19 Juni 2014. Ini merupakan pertanda baik dan sinyal Blackberry yang mulai bangkit dari keterpurukan.
Dilansir melalui situs resmi Nasdaq , Jumat 20 Juni 2014, Blackberry, dengan kode emiten RIMM, meraih peningkatan saham yang cukup besar. Sahamnya naik hampir 10 persen menjadi US%9.09 per saham. Raihan ini kebalikan dari Amazon yang mengalami penurunan saham sebanyak 2,2 persen menjadi US$327 per saham. Padahal sebelumnya Amazon telah dengan bangga meluncurkan smartphone terbaru bernama Fire.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Dilansir melalui situs resmi Nasdaq , Jumat 20 Juni 2014, Blackberry, dengan kode emiten RIMM, meraih peningkatan saham yang cukup besar. Sahamnya naik hampir 10 persen menjadi US%9.09 per saham. Raihan ini kebalikan dari Amazon yang mengalami penurunan saham sebanyak 2,2 persen menjadi US$327 per saham. Padahal sebelumnya Amazon telah dengan bangga meluncurkan smartphone terbaru bernama Fire.
Sebelum pasar dibuka, Blackberry melaporkan profit di kuartal pertama tahun ini sebesar US$23 juta, atau sekitar 4 sen per saham. Revenue total yang mereka raih sekitar US$966 juta. Ini merupakan raihan yang mengejutkan pasar. Pasalnya, sebelum profi diumumkan secara resmi, para analis memprediksi saham Blackberry akan turun 35 sen per saham dan penjualannya hanya mencapai US$961,7 juta.
CEO Blackberry, John Chen, berhasil membuktikan janjinya untuk membuat perusahaan ini mendapatkan profit. Chen telah melakukan pemotongan anggaran di segala bidang, termasuk penekanan biaya hardware untuk produksi Blackberry. Dalam kurun tujuh bulan sejak ia berkuasa di perusahaan itu rencananya membuahkan hasil.
Dikutip dari
Reuters
, Blackberry mengakui jika penjualan smartphone murah milik Blackberry, Z3, mendapatkan hasil penjualan yang bagus di Indonesia. Sayangnya, Blackbery tidak mengungkapkan data pasti penjualan Z3 di Indonesia. Perusahaan asal Kanada itu mulai kembali ke jalur persaingan melawan Apple iPhone dan Android Samsung.
Chen sejatinya masih ingin membuat Blackberry berkompetisi di segmen smartphone. Namun saat ini fokus utama Chen adalah bisnis layanan yang dimiliki RIM. Bisnis layanan RIM telah berkontribusi sebanyak 54 persen terhadap pendapatan RIM di kuartal ini, naik 26 persen dari periode yang sama sebelumnya.
Z3 merupakan smartphone terbaru yang diluncurkan Blackberry tahun ini di Indonesia. Chen mengakui adanya permintaan yang cukup tinggi terhadap smartphone yang dinamakan Blackberry Jakarta itu. Z3 dibuat dengan hasil kerja sama Foxconn untuk mendesain, memproduksi dan menjualnya. Sebagai bagian dari kerja sama itu, Blackberry sepakat untuk membagi hasil penjualan setiap unit Z3. Imbalannya, Foxconn setuju untuk tidak meminta uang muka kepada Blackberry sebagai pembayaran produksi, seperti yang selama ini telah mereka lakukan.
Chen juga memamerkan perangkat Blackberry terbaru yang diberi nama Blackberry Classic dan Blackberry Passport. Tahun fiskal berikutnya, Chen sudah menargetkan akan mampu menghasilkan revenue US$100 juta dari Blackberry Messenger.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebelum pasar dibuka, Blackberry melaporkan profit di kuartal pertama tahun ini sebesar US$23 juta, atau sekitar 4 sen per saham. Revenue total yang mereka raih sekitar US$966 juta. Ini merupakan raihan yang mengejutkan pasar. Pasalnya, sebelum profi diumumkan secara resmi, para analis memprediksi saham Blackberry akan turun 35 sen per saham dan penjualannya hanya mencapai US$961,7 juta.
