Mengenang Ralph H Baer, Bapak Video Game Konsol

Ralph H Baer
Sumber :
  • ralphbaer.com

VIVAnews - Dunia teknologi video game khususnya game konsol telah kehilangan salah satu tokoh penting, Ralph H Baer. Pria yang dikenal sebagai perintis video game konsol meninggal pada usia  92 tahun akhir pekan lalu. Meninggalnya pria yang dijuluki bapak video konsol tersebut dikonfirmasi oleh keluarganya.

Baer mengawali eksplorasi video konsel saat  bekerja sebagai insinyur kontraktor pertahanan di AS, Sander Associates pada 1966 silam. Saat itu ia mencoba memainkan video game pada layar televisi. Hasil eksplorasinya, terwujud dalam Brown Box, purwarupa yang nantinya akan menjadi Magnavox Odyssey, game konsel rumah pertama.

Temuannya itu membantu mengubah game komputer, yang mana sebelumnya aktivitas ini terbatas pada komputer yang mahal dan besar. Dengan temuannya itu, memainkan game konsol bisa lebih mudah.

Disebutkan melihat temuan Baer itu, Sander Associates mendaftarkan patennya ke badan paten AS pada 1971. Dua tahun kemudian paten keluar dengan nomor 3.728.480.

Namun perjalanan temuan Baer tak mudah. Tak jarang ia mendapatkan cibiran dari penguji paten sekalipun. Melansir Cnet, Senin, 8 Desember 2014, pada 2020 silam, Baer mengungkapkan temuan video konsol itu langsung mengundang ketertarikan para penguji paten untuk meninjau aplikasi besutannya.

"Pemeriksa dan pengacara berbicara bolak balik dan penguji tak membayar perhatian lebih kepada saya," keluh Baer kepada Kantor Paten dan Merek AS.

Saat karyawnaya diperiksa, kata dia, para penguji sempat bolak-balik mengolok-olok temuannya. Tapi Baer mengaku bergeming.

"Saya lalu meletakkan televisi kecil dan game konsol saya di kantor penguji. Dalam 15 menit setiap penguji di kantor itu ingin memainkan game itu," kenang Baer.

Menilik produk pertama konsol yang dirilis pada 1972, tentu sangat jadul bila dibandingkan dengan tipe game konsol saat ini misalnya Xbox dan PlayStation. Game konsol Odyssey saat itu tak menghasilkan suara, menggunakan lapisan tembus untuk menstimulasi grafis warna pada layar televisi. Harga perangkat saat itu US$100. Purwarupa Brown Box kini dipamerkan di Smithsonian Institution.

Menag Ingatkan Umat Islam soal Perjuangan Politik Pemilu 2024 Sudah Selesai

Di eranya, Odyssesy sempat terjual hampir 100 ribu unit pada 1972. Popularitas game ini sudah meledak lima tahun sebelum kemunculan game Atari 2600, yang kemudian mengguncang industri video game konsol saat itu.

Meski berkontribusi dalam merintis game konsol, Baer tetap merendah. Dalam wawancaranya pada 2011 lalu, ia mengaku tak mengira temuannya bisa merevolusi video game.

"Bisakaah saya memproyeksikan bisa sejauh ini? Jawabannya jelas tidak. Tak ada yang menyadari, bahkan pada waktu itu, kami berada dalam kurva geometris. Itu tak terduga, fantastik. Saya senang hal itu tejadi dan saya tak pernah memulainya," katanya kepada Salt Late Tribune.

Penemu nasional

Terpopuler: Hasil Apik Timnas Indonesia U-23, Anthony Ginting Tembus Olimpiade 2024

Baer tercatat lahir di Jerman, 8 Maret 1922. Ia kemudian berimigrasi dengan keluarga Yahudi ke AS karena kondisi perang dunia II. Baer kemudian menetap di New York bersama keluarganya sampai 1938. Sempat membanting tulang dengan bekerja di pabrik pembuatan barang dari kulit, dilanjutkan teknisi servis radio pada 1940.

Setelah itu, Baer pindah bekerja di bagian intelijen militer AS. Selama itu ia juga mendapatkan gelar sarjana ilmu teknik televisi dari Institut Teknologi Televisi Amerika pada 1949.

Selanjutnya pada 1956, Baer berlabuh ke Sander yang akhirnya di sana ia menciptakan video game konsol.  Selain Odyssey, Baer juga telah menghasilkan karya video game awal seperti Ping-Pong, Handballa dan Soccer.

Atas kontribusinya, Baer dianugerahi National Medal of Technology oleh mantan Presiden AS, George W Bush pada 2006 silam. Ia dianggap telah berkontibusi dalam industri video game. Ia kemudian dilantik sebagai penemu nasional pada 2010. (ms)

Menhub Ingatkan Semua Unsur Aparat Pastikan Kelancaran Arus Balik Lebaran

Baca juga:

Honri Boma EV

Mobil Listrik Ini seperti Replika Alphard Mini, Harga Murah Meriah

Toyota Alphard menjadi mobil MPV premium dengan bodi bongsor, kini ada mobil yang mereplikanya dengan ukuran lebih kecil. Yakni, mobil listrik Honri Borna asal China.

img_title
VIVA.co.id
10 April 2024