- REUTERS/Brendan McDermid
VIVA.co.id – Vendor elektronik terbesar di dunia, Samsung, kembali menduduki peringkat pertama di pasar smartphone. Laporan ini berdasarkan perhitungan dari perusahaan riset asal Taiwan, TrendForce.
Menurut Korea Times, perusahaan asal Korea itu diklaim telah meraih sekitar 26,1 persen pangsa pasar smartphone dunia. Angka ini terpaut cukup jauh ketimbang pangsa pasar Apple yang hanya 16,9 persen.
Laporan dari TrendForce itu membuktikan jika Samsung cepat bangkit dari kegagalannya terkait isu Galaxy Note 7 yang meledak. Padahal, saat isu tersebut terjadi, pangsa pasar Samsung sempat turun menjadi 18,5 persen. Ini memberikan keuntungan bagi Apple dengan pangsa pasar 20,3 persen di kuartal keempat tahun lalu.
Saat diterpa isu tak sedap, pangsa pasar Samsung masih tertolong oleh penjualan ponsel di segmen low-end dan menengah. Terutama dari pasar seri Galaxy J, yang pengapalannya memberikan kontribusi positif terhadap ekspansi volume Samsung secara keseluruhan
"Samsung merupakan satu-satunya brand yang menunjukkan pertumbuhan positif dalam hal volume produksi di kuartal pertama tahun ini," ujar pihak TrendForce.
Samsung sendiri sudah mulai bangkit dengan smartphone Galaxy S8. Usai resmi diluncurkan ke pasar, preorder handset baru itu diklaim telah mencapai 600.000 unit dalam kurun lima hari.
"S8 dan seri J diperkirakan akan menjadi senjata yang ampuh bagi Samsung untuk mempertahankan pangsa pasar di segmen high-end dan mid sampai low. Pengapalan unit Samsung akan relatif stabil dalam kuartal kedua ini," kata TrendForce.
TrendForce memprediksi, sepanjang 2017, volume produksi Samsung akan naik sampai 5 persen dibanding 2016.
Selain Samsung dan Apple, pangsa pasar smartphone dunia diisi oleh Huawei, Oppo dan Vivo yang masing-masing berada di urutan 3 sampai 5. Sedangkan LG berada di urutan ke-6 dengan pangsa pasar 4,6 persen.
Secara keseluruhan, dalam kuartal pertama ini, jumlah produksi smartphone dunia mencapai 37 juta unit. Angka ini turun 23 persen dibanding tiga bulan sebelumnya karena produksi ponsel Chin yng mulai menurun. (ren)
