Bikin 12 Radar, TNI AU Gandeng UGM

Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Hadi Tjahjanto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Daru Waskita

VIVA.co.id – Kepala Staf TNI Angkatan Udara dan Rektor Universitas Gadjah Mada, Senin, 7 Agustus 2017, menandatangani nota kesepahaman kerja sama pembuatan 12 unit radar untuk kepentingan TNI Angkatan Udara.

Prajurit TNI AD Tewas Dikeroyok di Penjaringan Jakut

Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, Angkatan Udara masih memerlukan setidaknya 12 unit radar untuk melengkapi 20 unit yang sudah operasional selama ini.

“Idealnya Indonesia memiliki 32 unit radar dan kini baru ada 20 unit. Karena itu kami masih memerlukan sekurangnya 12 unit lagi,” katanya di Yogyakarta, Senin, 7 Agustus 2017.

Kepala Staf TNI AU Datangi Kantor Prabowo, Jadi Beli Jet Tempur Baru?

Kasau mengaku selalu deg-degan karena keterbatasan itu. Perwira tinggi bintang empat ini mengatakan, melalui kerja sama dengan UGM diharapkan penguasaan pengembangan teknologi radar di dalam negeri akan makin berkembang dan lebih maju. Ia juga berharap tentara TNI AU yang tengah menempuh pendidikan S2 dan S3 di UGM juga bisa dilibatkan. 

“Kami memiliki 13 mahasiswa S2 dan S3 yang sedang kuliah di sini,” ujarnya.

Asli Buatan Indonesia, Ini Penampakan Radar Canggih Armed TNI

Dalam kesempatan itu, Kasau juga menginformasikan sepekan lalu TNI AU baru memasang radar pemantau di Pantai Congot, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Rektor UGM, Panut Mulyono, menyambut baik terlaksananya kerja sama dengan TNI AU dalam bidang pembuatan teknologi radar. Menurut Panut, UGM selalu mendukung pengembangan alutsista dan pemantauan batas wilayah RI baik dari laut, udara dan darat. 

“Kita harus memperkuat alutsista kita dengan tidak mengandalkan teknologi dari luar,” ujarnya.

Menurut Panut, alat militer yang dimiliki TNI AU di bidang radar, pemantauan pesawat dan mata-mata harus diperbanyak untuk memperkuat tugas pengamanan udara wilayah NKRI. Panut mengatakan, setiap negara maju umumnya memiliki angkatan bersenjata yang kuat, ekonomi yang lebih maju dan penguasaan teknologi yang lebih baik. 

“Saya kira kerja sama ini bisa meningkatkan kekuatan kita untuk mengamankan negara serta mendorong kemajuan bangsa ini,” ungkapnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya