- The Verge
VIVA.co.id – Peluncuran Galaxy Note 8 membuktikan bahwa Samsung tidak kapok dan tidak terpengaruh dengan isu meledaknya Note 7 yang sempat mencoreng nama vendor smartphone asal Korea Selatan itu. Samsung menjamin Note 8 tidak akan bernasib sial seperti Note 7.
Kepercayaan diri Samsung untuk melanjutkan lini Note sepertinya dikarenakan kesuksesan penjualan Galaxy S8. Smartphone seri itu merupakan produk pertama yang diluncurkan oleh Samsung usai tragedi meledaknya Note 7. Tak disangka, Galaxy S8 diterima dengan baik di pasar.
Samsung memberikan keyakinan kepada konsumennya bahwa baterai Note 8 tidak akan meledak seperti Note 7. Mereka mengaku melakukan uji keamanan independen dengan melibatkan perusahaan penguji UL International sebagai penjamin mutu dan kekuatan baterai. Sajeev Jesudas, Presiden UL International mengatakan, bahwa Note 8 telah melewati serangkaian uji kompatibilitas perangkat keras dan baterai yang superketat.
"Kami telah sangat ketat menguji ketahanan baterai Samsung dan menjamin kualitas serta evaluasi keamanannya. Kami akan terus menjaga hubungan strategi dengan Samsung untuk memastikan perangkat itu aman bagi semua konsumen," ujar Jesudas, seperti dikutip dari Engadget, Kamis, 24 Agustus 2017.
Ie menjelaskan, kapasitas baterai Note 8 hanya berkisar 3.300 mAh. Angka ini lebih kecil 200 mAh ketimbang Galaxy Note 7 yang mencapai 3.500 mAh.
Note 8 memiliki layar yang tentu saja lebih besar, sekitar 6,3 inci dan RAM yang lebih banyak, 6GB. Ada juga stylus S Pen dan kamera dengan sistem dua lensa dengan resolusi 12 megapiksel.
Dual lensa pada kamera Note 8 memang menjadi andalan untuk bisa berperang melawan smartphone lain yang meneror Samsung. Sistem kamera ini merupakan jaminan untuk bisa membuat foto dengan latar belakang blur, atau yang biasa disebut dengan efek bokeh. (mus)
Apple Kehilangan Posisi sebagai Perusahaan Smartphone Teratas, Kalah Saing dengan Samsung
Penjualan iPhone telah hancur turun 10%, Apple Inc. (NASDAQ: AAPL) kehilangan posisi nomor satu dalam pengiriman ponsel pintar global pada kuartal pertama.
