Gojek Akuisisi Startup India, Buat Apa?

Gojek.
Sumber :
  • Gojek

VIVA.co.id – Gojek melebarkan sayap bisnisnya di luar negeri dengan mengakuisisi Pianta, perusahaan rintisan (startup) layanan kesehatan yang berbasis Bengaluru, India. Akuisisi tersebut untuk membantu pengembangan logistik dan pertumbuhan platform transportasi Gojek di Indonesia.

Startup Lokal Ini Ingin Menyuburkan Benih Revolusi

Tidak disebutkan berapa nilai akuisisi yang dilakukan oleh Gojek terhadap Pianta ini. Namun, menurut informasi, akusisi tersebut merupakan yang ketiga oleh startup dengan nilai perusahaan lebih dari US$1 miliar (startup unicorn) asal Indonesia di India. Sebelumnya startup di Negeri Bollywood itu meliputi C42 Engineering yang berbasis di Benguluru dan Codelgnition asal Delhi.

"Peran penting Pianta ini akan sangat memperkuat keunggulan teknologi kami untuk membawa pelayanan terbaik bagi pelanggan. Kami percaya akuisisi ini akan menjadi misi kami sebagai aplikasi on-demand terbesar untuk seluruh masyarakat Indonesia," ucap CEO dan Pendiri Gojek Indonesia, Nadiem Makarim, seperti dikutip The Hindu Business Line, Rabu 28 September 2016.

Otorita IKN Dukung Pengembangan Ekosistem Startup di IKN

Pianta, yang diakuisisi oleh Gojek ini merupakan startup marketplace yang bergerak di layanan kesehatan rumah. Pianta dijalankan oleh SLX Logistic Pvt. Ltd. Pianta akan mengunjungi permintaan ke rumah untuk keperluan fisioterapi, keperawatan, dan pengumpulan sampel laboratorium.

Pada Mei 2016, Pianta mendapatkan dana awal dari pendiri Freecharge, Kunal Shah dan Sandeep Tandoon dengan jumlah investasi yang dirahasiakan.

2024 jadi Tahun Krusial bagi Industri Kripto Indonesia

Pianta dibentuk oleh Swaminathan Seetharaman, Ganesh Subramanian, dan Nitin Agarwal pada 2015. Saat ini, Pianta telah menyediakan 250 pelayanan rumah.

Sejak merambah dengan membuat aplikasi mobile pada Januari 2015, Gojek terus mengalami pertumbuhan sebagai salah satu layanan transportasi online kendaraan roda dua. Pada awal Agustus kemarin, Gojek mendapatkan pendanaan baru lebih dari US$550 juta untuk bersaing dengan Uber dan Grab.

Uber dan Grab juga turut terjun menghadirkan layanan pemesanan jasa kendaraan roda dua untuk bersaing dengan Gojek Pada September ini, Grab meraih total modal US$1 miliar, yang akan dialokasikan untuk pengembangan di Indonesia.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya