Usai Kunjungi Silicon Valley, Startup Ini Ingin Mendunia

Startup Indonesia ikut dalam program Muru-D
Sumber :
  • Telstra

VIVA.co.id – Kunjungan ke Silicon Valley ternyata tidak pernah disia-siakan oleh para perusahaan rintisan (startup). Selain mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam bisnis, perusahaan rintisan juga mengaku tidak takut menargetkan pasar global.

Startup Lokal Ini Ingin Menyuburkan Benih Revolusi

Amtiss merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan rintisan yang pernah mendapat kesempatan mengunjungi Silicon Valley. Amtiss mulai berorientasi global setelah dikirim Indigo Creative Nation (ICN) ke Silicon Valley dalam program Immersion pada 9-16 April 2016.

"Kami mengenal ekosistem startup dan bisnis digital lebih luas setelah bertemu banyak jejaring di Silicon Valley. Indigo membuat kami lebih berani untuk masuk pasar di luar Indonesia, mindset kami banyak berusaha sepulangnya dari sana," ujar Chief Executive Officer (CEO) Amtiss, Ivan F Gautama dalam keterangannya, Selasa 4 Oktober 2016.

Otorita IKN Dukung Pengembangan Ekosistem Startup di IKN

Amtiss merupakan startup yang menawarkan solusi manajemen aset berbasis komputasi awan (cloud) yang membantu perusahaan meminimalkan biaya operasional aset dan memaksimalkan masa kerja melalui pemeliharaan yang bersifat prediktif.

Ivan juga mengatakan, dia memperoleh ilmu sekaligus mentor global yang membuat mereka memiliki visi internasional. Saat ini, Amtiss tengah merintis sebuah kantor cabang di daerah Chinatown, tepatnya di daerah Telok Anyer.

2024 jadi Tahun Krusial bagi Industri Kripto Indonesia

Saat ini Amtiss lolos menjadi peserta babak final Muru-D, program akselerator startup dari operator telekomunikasi terbesar di Australia, Telstra. Amtiss tidak sendirian, melainkan bersama startup bernama Zelos, platform perekrutan kreatif yang menghubungkan terutama mahasiswa aktif dan mahasiswa baru lulus untuk mendapatkan pekerjaan sampingan melalui metode match-making system, one click apply, dan assessment test.

Kebetulan, keduanya merupakan startup binaan ICN. Amtiss adalah binaan dalam program ICN tahun 2015 sementara Zelos binaan tahun 2016.

Managing Director ICN, Ery Punta Hendraswara, mengatakan ada tiga finalis dari Indonesia yang masing-masing langsung memperoleh modal kerja SGD$40.000 atau hampir Rp400 juta (kurs 1 SDG$ = Rp9.600), setelah proses penjurian selama Agustus 2016. 

Presiden Direktur Telkomtelstra Erik Meijer mengatakan, tiga peserta tersebut mewakili Indonesia dari total 11 finalis dari tujuh negara. Dalam musim pertama Muru-D Singapura tahun lalu, tidak ada finalis dari Indonesia. 

"Peluang bisnis startup punya kesempatan besar di Indonesia, ada banyak individu berbakat yang memiliki ide besar mengembangkan bisnis mereka di Indonesia dan di ajang global. Kami berharap Muru-D bisa menjadi wadah bagi para startup yang memiliki bakat dan ambisi,” kata Erik.

Pemilihan peserta dari Indonesia untuk Muru-D Singapura ini, selain didukung Telstra dan Telkom, juga dibantu Kedutaan Australia dan AusTrade di Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya