Demi Kualitas Bandara, Angkasa Pura II Buru Startup Lokal

Kompetisi Startup Grand Prix Angkasa Pura II
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dinia Andrianjara

VIVA.co.id – Masyarakat Telematika Indonesia atau Mastel dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII, memprakarsai kegiatan Startup Grand Prix, sebagai sebuah ajang kompetisi pengembangan aplikasi untuk startup lokal Indonesia.

Penipu Makin Jago, GoFood Kian Peduli Keamanan Data Pribadi

Ketua Umum APJII, Jamalul Izza mengatakan, sejak enam tahun yang lalu ketika institusinya melakukan roadshow ke beberapa daerah, diketahui banyak startup lokal baik itu dari tingkat pelajar sampai mahasiswa, banyak yang cukup bagus. Kendati demikian, para perancang startup tersebut kurang memahami bagaimana mempromosikan startup yang dibuat.

"Mereka hanya tahu buat startup tapi marketing-nya bingung. Makanya kita mulai untuk mencoba membangun aplikasi lokal dan pelan-pelan meninggalkan aplikasi luar," kata Jamalul di Gedung SMESCO, Jakarta, Minggu 13 Agustus 2017.

Nilai Bisnis juga Tidak Kalah Penting di Era Digital

Dalam kegiatan Startup Grand Prix tersebut, tim yang berasal dari kalangan profesional maupun pelajar mengikuti dua kategori kompetisi yakni peserta yang memiliki aplikasi dan yang belum punya aplikasi. Bagi peserta yang belum memiliki aplikasi, akan mengikuti hackathon, ajang pembuatan aplikasi dengan  bekerja sama dengan Angkasa Pura II.

Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan, sebagai pengelola 13 Bandar Udara di Indonesia, dibutuhkan aplikasi-aplikasi untuk meningkatkan kepuasan serta pengalaman bagi pengguna jasa bandara.

Japan-Indonesia Innovation Summit 2022 Wadah Global Startup Lokal

"Misalnya yang sudah ada itu kita sediakan self service check in supaya penumpang bisa bertemu dengan perangkat teknologi untuk memudahkan. Kemudian layanan bagasi, bagaimana penumpang bisa tahu ada di mana bagasinya dan butuh berapa lama untuk menunggu," ujar Awaluddin.

Adapun beberapa peningkatan yang dibutuhkan oleh AP II antara lain seperti customer experience dan peningkatan efisiensi operasi. Untuk memahami kebutuhan tersebut,  AP II pun mengajak peserta kompetisi untuk melihat secara langsung kebutuhan apa yang diperlukan oleh bandara, sehingga bisa terbantu dengan aplikasi. 

"Kita ajak roadshow mereka supaya tahu layanan apa yang bisa di-improve, mereka bisa lihat dari sisi pendekatan passenger. Karena dengan teknologi, efisiensi operasi kita yang sebelumnya tidak efisien atau kurang efektif bisa lebih terukur," ujarnya.

Nantinya dari kebutuhan tersebut, para peserta akan dinilai berdasarkan berbagai kriteria seperti purwarupa yang telah teruji kelayakannya, sinkronasi dengan pelaku industri serta kriteria teknis dalam konteks aplikasi.

"Kita siap untuk menjembatani dan mendukung untuk menjadi channel, kemudian bagaimana untuk akselerasi aplikasinya," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya