Asing Suntik Startup Unicorn, Sah-sah Saja

Ilustrasi startup unicorn.
Sumber :
  • www.pixabay.com/geralt

VIVA – Pemerintah tengah gencar mendorong, agar startup lokal tumbuh menjadi startup unicorn dari Indonesia. Namun, di sisi lain, ada beberapa tantangan dalam melahirkan startup dengan valuasi US$1 miliar. 

Detik-detik Roket Space One Meledak di Udara Setelah 5 Detik Diluncurkan

Belajar dari fenomena startup unicorn Indonesia, seperti Gojek, Tokopedia dan Traveloka, disuntik investor asing.

Menanggapi hal itu, startup pemula Plomo berpendapat, investasi dari luar negeri untuk startup lokal agar tumbuh menjadi startup unicorn tidaklah menjadi persoalan.

Telkomsel Berburu Startup

"Asal mereka bisa membangun valuasi mereka di atas US$1 miliar, itu kan idealnya startup unicorn," ujar Chief Executive Officer Plomo, Harry Pradipta kepada VIVA, ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta, Rabu 22 November 2017.

Plomo merupakan aplikasi yang menawarkan deals dan promotions bar dan restoran pada pengguna. Platform ini merupakan alternatif yang baru bagi pemilik bar, atau restoran di Indonesia. Melalui Plomo, promosi yang dilakukan bisa lebih strategis, terarah dan hanya berfokus pada promosi berupa makanan atau minuman gratis bagi pengguna. 

Startup Lokal Bidik Pasar Inggris dengan Prinsip Syariah

Persoalan apakah boleh disuntik oleh investor asing dan lokal, menurut Harry, kembali lagi kepada startup yang bersangkutan. "Balik ke visi startup tersebut, apakah tetap di lokal atau akan global," ujar Harry.

Harry menjelaskan, startup lokal yang 'Indonesia banget' berarti mereka hanya memberikan pelayanan dan pasar yang ditargetkan hanya untuk penduduk lokal.

"Okay memang ada investasi asing, ada pemegang saham asing, tapi secara value, secara konsep, secara jasa mereka, dituangkan ke market Indonesia," jelasnya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika menginginkan tiap tahun setidaknya lahir satu startup unicorn.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebutkan, gerakan mendorong lahirnya startup unicorn terangkum dalam program The Next Indonesia Unicorn. Program ini merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah terhadap startup lokal. 

The Next Indonesia Unicorn merupakan tahap lanjutan dari pembibitan startup lokal dalam program Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital.

Rudiantara menuturkan, startup lokal yang dimasukkan The Next Indonesia Unicorn adalah startup potensial Indonesia yang memiliki kesiapan dan nilai tinggi investasi. 

Berdasarkan data Kominfo, yang dikutip Kamis 16 November 2017, saat ini sudah ada 44 calon startup unicorn yang siap dilahirkan, untuk meneruskan jejak Traveloka, Tokopedia, dan Gojek.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya