Software Gojek Ternyata Buatan India

Helm khas Gojek
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA – Duta Besar India untuk ASEAN, Suresh Reddy, sempat mengatakan kalau perusahaan layanan transportasi online asal Indonesia, Gojek, memakai software buatan India. Pernyataan ini ia ungkap saat membuka perhelatan India - ASEAN ICT Expo 2017.

Soal Rencana Buyback Saham, Dirut Goto Kedepankan Prinsip Kehati-hatian

Meski sempat menyebut jika software yang dipakai aplikasi online itu buatan India, namun dia enggan memberitahukan secara detail nama software dan pengembang yang telah berjasa itu.

"Anda tahu tidak kalau Gojek pakai software buatan kami (India)? Ini karena harga maupun kualitas software kami kompetitif, " kata Reddy di Jakarta, Rabu, 5 Desember 2017.

Goto Dapat Komisi dari TikTok Shop-Tokopedia per 1 Februari 2024

Usai berpidato, VIVA kembali meminta keterangan dari Reddy terkait pernyataannya. Namun sayang, dia memilih bungkam dan berlalu.

Seperti diketahui, perusahaan teknologi milik Nadiem Makarim itu memang telah membuka kantor perwakilannya di Bangalore, India, pada 2016. Alasan dibukanya kantor cabang di negeri Bollywood itu lantaran erat kaitannya dengan pengembangan layanan. Selain itu, seluruh programmer Gojek merupakan orang India.

Rencana Merger dengan Gojek dan Grab Bakal Terealisasi? GOTO Buka Suara

CEO Gojek Nadiem Makarim menyebut tujuan Go-Jek membuka kantor di India adalah juga untuk mencari bibit-bibit baru developer. Sebab, kantor tersebut dijadikan pusat pelatihan untuk ratusan engineer Go-Jek baik dari India sendiri, maupun Indonesia.

Adapun di India, Go-Jek teregistrasi sebagai GoProducts Engineering India LLC. Sedangkan di Indonesia, Go-jek kerap mendengungkan sebagai karya anak bangsa, bahkan nama perusahaannya adalah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa. (ase)

Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, dalam paparan publik insidental GoTo Group.

GoTo Rugi Rp 90 Triliun pada 2023, Manajemen Ungkap Penyebabnya

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melaporkan rugi bersih di sepanjang tahun 2023, yang mencapai Rp 90,5 triliun.

img_title
VIVA.co.id
20 Maret 2024