Kisah Pedagang Meraup Untung di Tahlilan Uje

Ustad Jeffry Al-Buchory
Sumber :
  • ANTARA
VIVAlife-
Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!
Acara tahlilan tujuh hari memperingati kematian Ustad Jeffry Al Buchori yang digelar di kawasan Rempoa, Kamis malam, 2 Mei 2013 bukan hanya dihadiri oleh ribuan masyarakat serta alim ulama.

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Beberapa pedagang pun ikut meramaikan lokasi sekitar kediaman ustad yang akrab disapa Uje itu. Berbagai barangĀ  mulai dari aksesoris ala Uje hingga mainan anak-anak digelar. Para pedagang yang datang, juga berasal dari luar kawasan Rempoa.
Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia


Salah satunya, Taufik, pedagang peci yang berdomisili di Kalimalang, Jakarta Timur. Ia sengaja berdagang di dalam komplek Perumahan Bukit Mas, kediaman Uje. Ia bahkan telah bersiap membuka lapak sejak Maghrib. Bayangkan saja, jika ribuan jamaah yang hadir membeli pecinya, Taufik akan untung besar. Dari Maghrib sampai sekitar pukul 10 malam saja, ia sudah berhasil menjual 100 peci.


"Orang
bejibun begini.
Dikalikan saja Rp10 ribu dikali 100 orang. Sudah satu juta yang saya dapat," kata Taufik saat ditemui di kawasan Rempoa.


Satu peci, ia jual dengan harga Rp25 ribu sampai Rp35 ribu. Itu pun masih bisa ditawar. Bagi Taufik, ini merupakan berkah yang didapatnya. Selama Uje hidup, ia pun mengaku selalu megikuti diamana pun Uje melakukan dakwah. "Berkah
deh
kalau
ngikutin
ulama. Ikut pengajian, ada saja rezekinya," ujarnya.


Karena merasa mendapat berkah dengan meraup untung yang lumayan, Taufik berencana bertahan berdagang di sekitar rumah Uje. Bahkan, sampai tahlilan 40 hari memperingati kematian ustad yang dikenal pandai bergaul itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya