Sumber :
- Dokumentasi Pribadi
VIVAlife
- Kemarin Jumat 18 Mei 2013, Ustad kondang, Guntur Bumi resmi mendirikan sebuah pesantren di kawasan Cijeruk, Bogor. Tidak main-main, pesantren yang dibangunnya adalah pesantren plus-plus.
"Ada pendidikan Islam yang terintegrasi dengan pendidikan pengetahuan umum, pendidikan alam dan pendidikan botani. Karena disini para santrinya diajarkan bercocok tanam, berkebun, berternak, ada ayam, kambing dan kuda," kata Guntur Bumi kepada VIVAlife, Sabtu 18 Mei 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Ada pendidikan Islam yang terintegrasi dengan pendidikan pengetahuan umum, pendidikan alam dan pendidikan botani. Karena disini para santrinya diajarkan bercocok tanam, berkebun, berternak, ada ayam, kambing dan kuda," kata Guntur Bumi kepada VIVAlife, Sabtu 18 Mei 2013.
Bagi UGB begitu sapaan akrabnya, untuk membangun pesantren tersebut tidaklah mudah. Selain dana, UGB juga memikirkan ke depannya. Namun, ia mengaku termotivasi dari saran dan curahan hati sahabatnya, almarhum Ustad Jefry Al Bukhori atau Uje.
"Beliau pernah
support
tetapi belum terealisasi dan sudah keburu dipanggil Allah," ujarnya.
Pesantren yang diberi nama, Pesantren Assidiqiyah 7 ini terinspirasi dari sebuah mesjid di Jeddah, Arab Saudi. Fasilitas yang ada di pesantren ini pun akan mirip dengan mesjid tersebut.
"Seperti mesjid Siti Khadijah di Jeddah. Mesjid Apung," ujarnya.
Soal pembangunan pesantren ini pun dia mengaku mendapat dukungan penuh dari sang istri tercinta, Puput Melati. Meski sibuk di acara yang juga diresmikan oleh Menteri Agama Surya Dharma Ali dan guru besar KH. Noer Muhammad Iskandar SQ itu, Puput sangat antusias dengan kerja keras suaminya itu.
"Saya selalu mendukung kegiatan dakwah suami. Di bulan Rajab berkah yang saya rasakan, berkah juga buat anak, soal setelah kelahiran anak pertama di bulan Rajab, ini berkah buat kami akan melahirkan, berkah peresmian pesantren," katanya. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Bagi UGB begitu sapaan akrabnya, untuk membangun pesantren tersebut tidaklah mudah. Selain dana, UGB juga memikirkan ke depannya. Namun, ia mengaku termotivasi dari saran dan curahan hati sahabatnya, almarhum Ustad Jefry Al Bukhori atau Uje.
