Film Soekarno Terancam Batal Tayang Akhir Tahun Ini

SBY Tonton Premiere Film Habibie & Ainun
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAlife -
Terpopuler: Catherine Wilson Malu sampai Atta Halilintar Kirim Doa
Film garapan sutradara Hanung Bramantyo berjudul 'Sukarno: Indonesia Merdeka!' terancam batal tayang di seluruh bioskop di Indonesia, akhir tahun ini.

LIVE: Momen Bersejarah Raja Aibon Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak TNI ke Letkol Danu

Hal ini terkait dengan kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Hanung terhadap Rachmawati Soekarno Putri.
Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk 


"Kami juga sudah bilang ke seluruh bioskop untuk tak menerima film itu karena cacat hukum," kata Ramdan selaku kuasa hukum Rachmawati, saat ditemui di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK), Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin 23 September 2013.


Hanung pun, hari ini dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kemasyarakatan (SPK) Polda Metro Jaya oleh kuasa hukum Rachmawati, Ramdan Alamsyah.


Sebelum masuk ke dalam gedung SPK, Ramdan menjelaskan bahwa di sebuah pemberitaan, suami Zaskia Adya Mecca itu mengatakan kalau Rachmawati sengaja membuat isu penolakan penayangan film Soekarno untuk mengangkat popularitasnya. Tak terima dengan perkataan Hanung, Rachmawati pun membawa kasus ini ke jalur hukum.


Tak berhenti sampai disitu, menurut Ramdan, hingga hari ini, tak ada permintaan maaf dari mulut sang sutradara. Hal ini, menambah kekecewaan Rachmawati yang sebelumnya, telah menunjuk langsung Hanung untuk menyutradarai film tentang sang proklamator itu.


Alasan lain mengapa film tersebut terancam batal tayang, menurut Ramdan, lantaran penokohan dan alur cerita film yang rencananya akan tayang pada akhir tahun 2013 itu tidak sesuai dengan fakta. Rachmawati merasa, ada poin-poin perjanjian yang telah dilanggar.


Rachmawati juga ingin sosok sang proklamator adalah orang yang paham betul dengan Soekarno.


"Soal peran kami minta sosok yang nasionalis, yang mengetahui perjalanan Soekarno. Bukan hanya itu, hingga saat ini, kami tak tahu isi konten yang digunakan menggunakan revisi yang mana," kata Ramdan.


"Kalaupun tayang, harus ada persetujuan dari anggota keluarga Soekarno, dalam hal ini Rachmawati," kata Ramdan lagi.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya