Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAlife
- Banyak kenangan tak terlupakan dari sosok Almarhum Jojon, yang dikabarkan wafat akibat serangan jantung, Kamis, 6 Maret 2014.
Putra sulung Jojon, Adi bahkan masih ingat betul bagaimana kondisi ayahnya saat menghadapi sakratul maut. Ia sempat mendapat kabar dari pihak keluarga, bahwa Rabu malam, 5 Maret 2014 tepat pukul 11.00 WIB, ayahnya mengalami kritis.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Putra sulung Jojon, Adi bahkan masih ingat betul bagaimana kondisi ayahnya saat menghadapi sakratul maut. Ia sempat mendapat kabar dari pihak keluarga, bahwa Rabu malam, 5 Maret 2014 tepat pukul 11.00 WIB, ayahnya mengalami kritis.
"Saya ditelepon, cepat kemari, cepat kemari. Jam 11 saya langsung ke sana. Jam 1 beliau koma," kata Adi usai prosesi pemakaman di TPU Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat.
Saat tengah malam, lanjut Adi, kondisi kesehatan jantungnya melemah. "Jantungnya labil. Disitu saya nggak mau telepon siapa-siapa, termasuk media," ceritanya lagi.
Adi pun bercerita soal riwayat kesehatan ayahnya. Diceritakan Adi, sejak tahun 1980an, ayahnya memang menderita asma. Bahkan dua hari lalu, pihak keluarga baru mendapat kabar dari dokter bahwa ayahnya terdiaknosa menderita serangan jantung.
"Ibaratnya Allah kasih panjang umur papa saya. Ini anfal yang kedua."
Ia sendiri mengaku tak percaya, ayahnya akhirnya meninggal dunia. "3 hari dirawat, biasanya November check up, kontrol asmanya, biar jangan kronis atau anfal," ceritanya.
Kabar kematian Jojon awalnya datang dari sang istri Henny. Pagi tadi, ia menyebarkan informasi, bahwa suaminya meninggal dunia di Rumah Sakit Premier Jatinegara pukul 06.10 WIB.
Halaman Selanjutnya
"Saya ditelepon, cepat kemari, cepat kemari. Jam 11 saya langsung ke sana. Jam 1 beliau koma," kata Adi usai prosesi pemakaman di TPU Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat.
