Yati Pesek Kecewa saat Dilarang Besuk Djudjuk Srimulat

Yati Pesek Kecewa saat Dilarang Besuk Djudjuk Srimulat
Sumber :
  • Fajar Sodiq/Solo
VIVAlife
Ini Keinginan Djujuk 'Srimulat' yang Belum Terwujud
- Pelawak senior asal Yogyakarta, Yati Pesek, merasa sangat kehilangan atas meninggalnya pentolan grup lawak Srimulat, Djudjuk Djuariah, di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, pada Jumat, 6 Februari 2015. Yati Pesek mengaku kecewa karena tidak diperbolehkan membesuk saat Djujuk terbaring sakit.

Djujuk Srimulat Dapat Penghargaan Nasional?

Yati mengaku mengetahui Djujuk dirawat di RSUP Sardjito sejak Senin lalu. Namun karena kesibukan syuting menyebabkannya belum bisa mengunjungi Djujuk di rumah sakit. "Saat hari Senin, Selasa, Rabu itu saya syuting dan hari Kamis mengisi acara di RRI," ujarnya ketika ditemui di rumah duka di Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 7 Februari 2015.
FOTO: Kesedihan Keluarga Djujuk Srimulat


Meski mengetahui soal Djujuk masuk rumah sakit, Yati mengaku tidak diperbolehkan untuk membesuk oleh putra pertama Djujuk Djuariah, Eko Saputro. "Waktu Kamis, kan, mau membesuk tetapi Mas Koko (panggilan akrab putra pertama Djujuk) bilang kalau ibu belum bisa dibesuk," ujarnya menirukan ucapan Eko Saputro.


Namun tak disangka pada Jumat, Eko menelponnya untuk mengabari bahwa sang ibunda telah meninggal dunia di RSUP Dr Sardjito Jumat sore.


"Tahu-tahu Mas Koko ngasih kabar kalau Mbak Djudjuk sudah meninggal. Terus setelah itu saya juga lihat berita di televisi yang memberitakan soal meninggalnya Mbak Djujuk, saya langsung menjerit histeris menangis," katanya sambil menangis.


Sejak awal, Yati ingin sekali membesuk Djujuk di rumah sakit. Namun karena oleh putra-putri Djujuk tidak diperbolehkan, ia pun mengurungkan niat.


"‎Saya menangis sendiri, kenapa mau menengok Mbak Djujuk enggak boleh. Gara-gara saya belum sempat bertemu saat dirawat itu yang membuat saya kecewa," ujarnya sambil sesenggukan menangis.


Yati Pesek mengakui bahwa terakhir kali bertemu Djudjuk beberapa bulan lalu di rumahnya di Solo. Saat itu, pelawak kondang asal Yogyakarta tersebut usai pentas main wayang orang di Taman Budaya Surakarta.


"‎Nah, saat terakhir kali itu bertemu Mbak Djudjuk bilang kepada saya ingin sekali bikin pentas wayang orang putri atau pentas ketoprak putri. Ya, inginnya dimainkan saat peringatan Hari Kartini maupun saat Hari Ibu. Itu keinginan terakhir kali Mbak Djujuk," ujarnya mengenang ucapan Djudjuk. (ren)



Baca berita lain:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya