- REUTERS/Kim Kyung-Hoon
VIVA.co.id – Seiring dengan perkembangan teknologi dan semakin meluasnya industri digital di dunia, termasuk Indonesia, produksi mainan pun juga ikut terpengaruhi.
Widjanarko Tjokroadisumarto Ketua Asosiasi Pengusaha Mainan Indonesia memprediksi bahwa di tahun 2017 dan beberapa tahun berikutnya akan terjadi tren mainan yang banyak bersentuhan dengan elektronik atau digital.
"Kalau ke depan, elektronik dan digital waktunya akan tiba di mana kebanyakan mainan akan memiliki unsur yang dikendalikan atau yang mengikutsertakan digital elektronik untuk bisa interaktif," ujar Widjanarko saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu, 23 November 2016.
Menurutnya, masyarakat nantinya tidak perlu merasa heran jika kemudian boneka Teddy Bear bisa melayang seperti layaknya drone. Hal itu pun bukan hal yang mustahil, jika ada industri yang mengembangkannya, hal itu bisa terwujud.
"Atau mainan sepeda yang menggunakan elektronik atau listrik yang bisa memastikan dia memberikan peringatan ada bahaya," kata Widjanarko.
Meski begitu, mainan ini juga punya sisi baik dan buruk. Namun, Widjanarko berpendapat, anak-anak khususnya usia prasekolah memang sebaiknya, dunianya hanya dipenuhi dengan bermain saja.
"Mereka tidak perlu direpotkan dengan memikirkan banyak hal. Berilah mereka waktu untuk main-main," katanya.
Karena, bermain adalah suatu bagian yang selalu didahulukan dalam hidup anak. Jika ketika masih anak-anak mereka sudah dibuat memikirkan banyak hal tentang dunia seperti membaca, menulis, berhitung, hal itu akan memengaruhi kondisi psikologi mereka.
Maka tidak heran ketika mereka beranjak dewasa, mereka masih memiliki jiwa yang ingin bermain karena tidak merasakannya ketika kecil.
