Master, Aksi Kriminal Kerah Putih dari Korea Selatan

Film Korea Master
Sumber :
  • CJ Entertainment

VIVA.co.id – Kasus investigasi kriminal kelas kakap yang menjadi latar belakang dari keseluruhan cerita adalah pilihan pembuka yang tepat untuk film Korea, Master, berikut ini. Film tersebut memiliki durasi cukup panjang, yakni selama 153 menit.

Sinopsis The Pirates: The Last Royal Treasure, Dijamin Ngakak!

Berbeda dengan kasus kriminal dalam film aksi khas Hollywood yang kental akan nuansa narkoba, perampokan, dan balas dendam antarkelompok, Master mencoba mengambil perspektif kejahatan kerah putih.

Film ini fokus pada karakter utama Jin Hyun Pil (Lee Byung-hun), direktur dari One Network yang skema sistem finansialnya dicurigai sebagai ladang penipuan bagi masyarakat luas.

Pasangan Lee Byung Hun dan Lee Min Jung Positif COVID-19

Kejahatan yang dilakukan Jin berhasil diendus oleh seorang polisi dan detektif bernama Kapten Kim Jae Nyung (Kang Dong Won). Kasus ini pun, berusaha ditelusuri oleh Kapten Kim bersama timnya.

Salah satu tokoh yang cukup menarik ialah Jang Gun Park (Kim Woo Bin) yang diceritakan sebagai manajer sistem pengembang perangkat lunak dari One Network yang dipimpin oleh Jin. Posisinya sebagai manajer sistem membuatnya memiliki celah dan berencana untuk membobol sebagian dana dari Jin.

Kim Seon Ho Tolak Semua Tawaran Drama dan Iklan Sepanjang 2022

Rencana ini, akhirnya diketahui oleh Kapten Kim yang kemudian memberinya syarat agar bebas. Ia menawarkan kerja sama untuk meringkus Jin, yang telah menipu ratusan orang yang berinvestasi pada One Network.

Sayangnya, penjabaran latar belakang kejahatan ini cukup menghabiskan durasi yang lama. Ekspektasi penonton terhadap aksi kejar-kejaran mobil, atau bahkan tembak-tembakan baru muncul di tengah-tengah film.

Aksi itu baru terjadi, saat Jang Gun yang bekerja sama dengan Kim diminta untuk mencuri buku hitam yang merupakan daftar nama orang yang berinvestasi di One Network. Beruntung, karakter Jang Gun yang cukup menghibur, dapat sedikit mengusir kebosanan.

Selain itu, satu hal yang cukup mengganggu, ialah bekas luka yang nampak sedikit dibuat-buat. Selebihnya, adegan aksi yang dilakukan oleh tiga aktor utama ini berlangsung dramatis dan cukup memenuhi ekspektasi penonton terhadap film dengan genre action kriminal ini.

Di samping itu, pemilihan Filipina sebagai tempat pelarian Jin saat tengah dalam kejaran Kapten Kim juga cukup tepat. Lanskap lingkungan menengah ke bawah dengan deretan penjaga bersenjata yang mencoba melindungi Jin, makin menguatkan sosok Jin yang merupakan mafia kelas kakap.

Film ini ditutup dengan sentuhan humanis yang sangat baik, di mana penonton dibawa ke dalam perspektif para korban yang ditipu yang tak kunjung mendapatkan kembali uangnya.

Setelah film usai, jangan dulu beranjak, karena ada beberapa adegan setelah credit title yang bisa jadi sebagai hiburan terakhir untuk menutup film yang disutradarai oleh Cho Ui Seok ini. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya