LSF Dukung Film yang Angkat Kearifan Lokal

Junaidi, Wakil Rektor I Universitas Lancang Kuning,
Sumber :
  • Zahrotustianah/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Pertumbuhan film lokal di Bumi Lancang Kuning, Riau, mulai terlihat marak dan menjamur. Antusias dan minat anak muda lokal untuk mengembangkan budaya setempat melalui film dilihat sebagai hal positif oleh Lembaga Sensor Film.

Sinopsis Midsommar yang Tak Tayang di Indonesia, Horor di Siang Bolong

Dalam acara yang membahas tentang penyerapan kearifan lokal untuk sensor mandiri di Pekanbaru, Riau beberapa waktu lalu, LSF menyambut dengan baik kehadiran film-film lokal.

"LSF harus duduk di tengah-tengah antara kreator, pengusaha film, dan masyarakat. Kearifan lokal bisa diangkat bukan lagi jadi kearifan lokal tapi juga kebijakan Nasional, karena kearifan lokal mengandung nilai-nilai kebaikan untuk bangsa," tutur Monang Sinambela, anggota LSF kepada VIVA.co.id.

Kekecewaan Warganet, Film Horor Midsommar Batal Tayang di Indonesia

Ia menambahkan, kearifan lokal harus dilestarikan demi memperkuat budaya sendiri di tengah gempuran budaya asing yang tidak bisa ditolak karena Indonesia juga bermasyarakat dengan negara lain di dunia.

"Maka itu kita harus siap untuk memfilter dengan cara memperkuat budaya lokal kita," tambahnya.

12 Penghargaan di Anugerah Lembaga Sensor Film 2018

Terkait soal sensor, pihak LSF juga mengaku terbuka dalam melihat film-film independen di tengah masyarakat.

"Sensor film itu tidak sulit dan tidak mahal, jadi jangan khawatirkan menyensorkan (film), bahkan, jika ada film indie kita bebaskan tapi dalam suatu wacana, supaya tumbuh di masyarakat itu dunia perfilman," lanjut Monang.

Gedung Lembaga Sensor Film Jakarta

Atap Gedung Lembaga Sensor Film Runtuh Timpa Innova

Tidak ada korban jiwa.

img_title
VIVA.co.id
7 Oktober 2020