Cerita Zayn Malik Dibesarkan di Keluarga Islam

Zayn Malik
Sumber :
  • instagram.com/zayn/

VIVA.co.id – Zayn Malik, salah satu selebriti dunia yang beragama Islam. Zayn sangat terkenal sebagai artis. Ia pun menceritakan dirinya yang besar dalam keluarga Muslim. Ia mengaku bangga dan bertanggung jawab sebagai artis Muslim.

Zayn Malik Kecelakaan, Kaki Terlindas Mobil saat Berada di Paris Fashion Week

Zayn tumbuh di kelas pekerja Inggris. Ia tinggal dan dibesarkan di lingkungan Bradford. Ia lahir dari ayah yang berdarah Inggris-Pakistan, dan ibu asli Inggris. Ayahnya Yaser adalah seorang instruktur fitness. Ibunda Zayn, Tricia memutuskan masuk Islam, saat menikah dengan Yaser. Tricia diketahui berprofesi sebagai koki. Pasangan ini memiliki empat orang anak.

Zayn adalah satu-satunya anak laki-laki pasangan tersebut. Zayn adalah salah satu artis muslim paling terkenal saat ini. "Saya merasa bangga dan bertanggung jawab bahwa saya yang pertama (sukses) dari latar belakang saya (Inggris/Pakistan/Islam)," katanya saat diwawancara media Inggris, Evening Standard

5 Artis Ini Tegas Bela Palestina, Ada Mia Khalifa

Diakui mantan personel One Direction ini bahwa ia memang bukan Muslim yang taat. "Saya dibesarkan dalam iman Islam, dan Islam akan selalu bersama saya, dan saya sangat diidentitaskan dengan banyak budaya. Tetapi, aku hanya aku. Saya tidak ingin didefinisikan dengan agama, atau budaya saya," ungkapnya.

Ada suka dan duka menjadi Muslim di negeri minoritas. Ia juga memiliki pengalaman yang buruk, saat pertama kali menginjakkan kaki di Amerika Serikat. Ia diperiksa superketat, karena nama dan agamanya.

Sempat Konflik dan Dilaporkan Yolanda Hadid, Zayn Malik Ungkap Detail Masalahnya

"Pertama kali saya datang ke AS, saya mendapatkan tiga kali pemeriksaan sebelum naik ke pesawat. Pertama mereka mengatakan saya dipilih secara acak, dan kemudian mereka menyebutkan bahwa itu ada hubungannya dengan nama saya, itu tertanda di sistem mereka," katanya sedih. 

Setelah mendarat di AS, ia tertahan tiga jam. Ia harus menghadapi pemeriksaan dengan berbagai pertanyaan. 

"Ketika pesawat saya mendarat, itu seperti film. Mereka menahan saya selama tiga jam, menanyakan saya tentang berbagai hal gila. Saya masih 17 tahun saat itu, dan pertama kalinya saya ke AS," ungkapnya sambil mengerutkan alis matanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya