Ayu Dewi Ungkap Makna Prosesi Adat Mongunthe bagi Bayinya

Ayu Dewi bersama suami dan anak-anaknya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA.co.id – Artis Ayu Dewi yang baru saja melahirkan putra keduanya, Mohamad Aqlan Ukasya, pada Jumat, 7 Juli 2017, hari ini telah meninggalkan rumah sakit untuk pulang ke rumah.

Cegah Omicron, Anak hingga Lansia di Gorontalo Digempur Vaksinasi

Sesampainya di rumahnya yang berada di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Ayu Dewi dan sang suami, Regi Datau, pun segera bertandang ke rumah orangtua Regi yang tak jauh dari kediaman mereka, untuk melangsungkan prosesi Mongunthe.

Usai acara adat itu selesai, Ayu Dewi menjelaskan bahwa prosesi Mongunthe ini merupakan suatu upacara adat khas Gorontalo, yang dimaksudkan untuk pemberian nama kepada bayi yang baru lahir.

Cegah Omicron, BIN Gorontalo Gempur Vaksinasi hingga Pelosok Daerah

"Jadi pemberian nama pun diiringi dengan doa. Jadi insya Allah semuanya berhubungan dengan doa-doa agar sehat lahir batin dengan dihadiri oleh seluruh keluarga," ujar Ayu di kediaman mertuanya, Senin, 10 Juli 2017.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, prosesi Mongunthe diawali dengan memayungi sang bayi mungil sebelum memasuki rumah yang maknanya mengayomi. Selain itu, adanya nampan makanan yang jumlahnya harus ganjil dan nantinya akan dibagikan ke tetangga, merupakan suatu bentuk doa dan ungkapan rasa syukur.

Kronologi Paha Bocah 7 Tahun di Gorontalo Terkena Peluru Nyasar

"Lalu ada juga pemberian 'bondo' di jidat bayi sebagai simbol doa. Kemudian tadi aku juga disuapin jantung pisang, karena itu adalah asupan untuk ibu yang dipercaya bisa menyehatkan ibu menyusui, dan bisa langsung dirasakan juga oleh sang bayi," ujarnya.

Selain itu, Ayu Dewi juga menjelaskan bahwa prosesi memakan pisang dan kacang yang disuapkan kepadanya, merupakan asupan khas adat Gorontalo yang dipercaya untuk menambah air susu ibu (ASI).

Ketika ditanya makna dari prosesi Mongunthe ini bagi keluarga kecilnya, Ayu mengaku jika hal ini merupakan salah satu amanat dari mendiang almarhum sang mertua, yang pernah meminta agar budaya ini tetap dijaga dalam setiap kelahiran anak di keluarga besar mereka.

"Karena almarhumah mama (mertua) juga berpesan untuk terus melaksanakan acara adat ini," ucap Ayu. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya