Sumber :
- Marlina Irdayanti/ VIVAlife
VIVAlife -
Rumah Pesona Kain kembali ikut berpartisipasi dalam ajang "Gelar Batik Nusantara" yang diselenggarakan di JCC, Senayan, Jakarta. Kali ini, mempersembahkan peragaan busana dengan kain-kain daerah Lampung, Garut dan Kudus, melalui tema Eksotika Kain Nusantara Lampung dan Jawa.
Dipilihnya Lampung dan Jawa, menurut Ike Nirwan Bakrie selaku ketua Perkumpulan Rumah Pesona Kain, tidak memiliki arti yang terlalu khusus. Karena perkumpulan ini membina para perajin di seluruh nusantara, ia hanya ingin adil dalam memamerkan karya-karya perajin tersebut.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Bukan dari Palestina, Merry Asisten Raffi Ahmad Ungkap Asal-usul Bayi Lily di Keluarga Andara
Dipilihnya Lampung dan Jawa, menurut Ike Nirwan Bakrie selaku ketua Perkumpulan Rumah Pesona Kain, tidak memiliki arti yang terlalu khusus. Karena perkumpulan ini membina para perajin di seluruh nusantara, ia hanya ingin adil dalam memamerkan karya-karya perajin tersebut.
"Sebelumnya kami sudah menampilkan kain-kain dari Bali, Nusa Tenggara, dan Jambi. Nah kali ini Lampung, Garut dan Kudus mendapat kesempatan," ujar Ike saat ditemui di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jumat 19 Juli.
Dalam pagelaran busananya kali ini, Oscar Lawalata dan Ghea Panggabean terpilih untuk menjadi desainer yang terlibat dalam mengolah kain-kain tersebut menjadi busana yang cantik. Namun jika penentuan daerah tidak memiliki alasan khusus, berbeda dengan pemilihan desainer.
"Kami memilih Oscar dan Ghea, karena memang mereka salah satu desainer yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kain nasional Indonesia," lanjut Ike.
Oscar dan Ghea pun memiliki keputusan penuh dalam menentukan padu padan yang akan digunakan dan bentuk seperti apa yang akan dipamerkan. Karena Rumah Pesona Kain hanya memberikan kain-kain yang dibutuhkan.
Kain-kain yang dipamerkan pun merupakan kain utuh yang tidak dipotong. Sehingga keindahan seluruh corak dan motif kain terlihat jelas tanpa sedikitpun yang hilang. Menurut Ibu Ike tidak masalah jika dua desainer tersebut ingin menjahitnya, asal kainnya tidak digunting atau dipotong.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Sebelumnya kami sudah menampilkan kain-kain dari Bali, Nusa Tenggara, dan Jambi. Nah kali ini Lampung, Garut dan Kudus mendapat kesempatan," ujar Ike saat ditemui di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jumat 19 Juli.
