Sumber :
- Ist/WWD
VIVA.co.id –
Dari London dan Milan, agenda pekan mode bergeser ke Paris, Prancis. Dibuka pada 29 September 2015 lalu, panggung fesyen Paris menyajikan drama yang seringkali absen di pekan mode lainnya.
Salah satunya bisa dilihat di pergelaran desainer asal Belgia, AF Vandervrost.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Gaya Busana Pria yang Sangat Dibenci Wanita
Salah satunya bisa dilihat di pergelaran desainer asal Belgia, AF Vandervrost.
Baca Juga :
Bertahan di Bisnis Online Via Instagram
Kontras dengan label lain yang ingin menampilkan kemolekan model dalam balutan gaun terkini, Vandervrost justru menutup wajah modelnya menggunakan helm hitam besar.
Dari jauh, saat lampu temaram, seolah panggung Vandervrost dipenuhi taoge. Kepala bulat besar dan tubuh model yang tinggi semampai.
Namun, ketika lampu berubah benderang, bisa dilihat apa yang menjadi tujuan Vandervrost. Dia ingin memastikan semua tamu undangan fokus pada karya rancangannya, bukan kemolekan para model.
Dilansir
Daily Mail,
Vandervrost menegaskan misi itu lewat koleksi busana dramatis dalam tema gotik. Warnanya pun monokromatis, hitam dan putih.
Meskipun terbatas dari segi warna, Vandervrost membebaskan imajinasi dan kreasinya dalam bentuk tekstur dan cutting. Contohnya, jumpsuit rajutan hitam dengan jubah diikat di bagian pinggang, membentuk ilusi rok yang menjuntai.
Alih-alih mendandani model dengan make up dan model rambut rumit, Vandervrost justru menutupi wajah cantik para model dengan topeng rajut serta helm. Sepatu boot sebatas betis semakin menambah kesan gotik, yang tampak tak serasi dengan tema musim panas.
Vandervrost juga mengetengahkan gaya sporty lewat jumper berwarna putih. Blazer berdetail tali, juga koleksi bergaya kimono dengan potongan celana palazzo.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kontras dengan label lain yang ingin menampilkan kemolekan model dalam balutan gaun terkini, Vandervrost justru menutup wajah modelnya menggunakan helm hitam besar.
