Tips Menyesuaikan Alis dengan Bentuk Wajah

Ilustrasi mata/alis
Sumber :
  • Pexels/Unsplash

VIVA.co.id – Merias alis mata bukan tugas yang mudah bagi wanita. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat satu garis di atas mata itu. Karena itu ada sebagian wanita memilih menato alisnya, sehingga tak perlu repot-repot berkonsentrasi membuatnya. Ada juga yang memakai bantuan penggaris alis, yang dipercaya bisa membentuk alis dengan sempurna. 

Kesalahan Fatal! Semprot Parfum Terlalu Dekat Bikin Wangi Cepat Hilang, Ini Alasannya!

Dalam merias alis mata, wanita kerap lupa mengenali bentuk wajahnya sendiri dan hanya mengikuti tren. Padahal yang namanya tren pasti akan cepat berlalu. Sebelum memutuskan merias alis mata, baik tipis atau tebal seperti yang sedang tren sekarang ini, kenali dulu bentuk wajah Anda.

"Cara mengoreksinya, menyiasatinya tergantung permasalahannya. Kalau wajah bulat sebaiknya jangan buat alis melengkung. Kalau wajah persegi, alis boleh melengkung," kata Sake, Professional Make Up Artist dari Sariayu di Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa, 18 April 2017.

Masih Pandemi, Perhatikan Ini Kalau Mau Perawatan di Klinik Kecantikan

Selain itu, perhatikan juga jarak antara alis dan dahi. Jika terlalu besar jaraknya, bentuk alis melengkung untuk mengoreksi hal tersebut, juga ukur lebar alis.

“Istilahnya jidatnya jenong enggak. Kita harus koreksi. Kalau alis jaraknya jauh atau jenong, boleh sedikit naik dan rata, supaya dia enggak terlihat terlalu kosong, diisi dengan lebarnya alis,” ucap Sake.

Rahasia Cantik Venna Melinda, Masih Kece di Usia Hampir 50 Tahun

Meski begitu, ada juga wanita yang tetap ingin mempertahankan alis alaminya dan tidak ingin merapikan apalagi mencabut. Kalau sudah begini, tetap ada tips yang bisa diterapkan bagi mereka yang tetap tidak ingin mengubah bentuk asli alis, yaitu dengan konsentrasi mempertegas bentuk alis dari bagian paling atas bulu alis. 

Sake juga memberi tips bagaimana agar bisa menemukan kelebihan yang ada pada wajah sekaligus menonjolkan kelebihan tersebut sehingga orang tidak berkonsentrasi pada bagian kekurangan. 

"Itu biasanya orang satu demi satu mulai komentar, 'mata lo bagus’. Itu kita kumpulin (berapa banyak yang komentar seperti itu), mana yang lebih banyak memuji mata atau hidung, tapi jangan kepedean, yang menilai orang lain,” ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya