Bahaya Paraben dalam Produk Kecantikan

Kosmetik atau make-up.
Sumber :
  • Pixabay/Tremaestro

VIVA.co.id – Sejumlah pecinta kecantikan mulai menghindari produk kosmetik atau kecantikan yang mengandung paraben. Itu lantaran mereka meyakini bahwa paraben berbahaya untuk kesehatan.

Luna Maya Dapat Kucuran Dana Hingga Milyaran Rupiah, Benarkah?

Paraben adalah sejenis bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet dalam banyak produk kecantikan dan perawatan pribadi, di antaranya losion, sampo, pasta gigi, kosmetik. Wakil Direktur Penelitian di Environmental Working Group (EWG) mengatakan bahwa ada enam jenis paraben yang biasa digunakan dalam produk perawatan pribadi, yakni methyl, ethyl, propyl, isopropyl, butyl dan isobutyl paraben.

Semua produk tersebut membantu mengurangi pertumbuhan bakteri dan mengawetkan produk. "Tak memiliki pengawet dalam produk atau memiliki sedikit pengawet dalam produk maka akan terjadi kontamininasi bakteri dalam produk," kata dia, seperti dilansir dari Teen Vogue.

Industri Kecantikan Kinclong, Startup Ini Kebanjiran Investor

Mengaplikasikan produk yang mengandung paraben ke kulit, mata atau mulut, menurut dia, akan memberi efek merugikan. Bahan kimia yang terkandung dalam paraben dianggap dapat menghambat endokrin potensial.

"Gangguan endokrin pada dasarnya adalah gangguan fungsi normal sistem hormon, dan sistem hormon kita mengendalikan semua fungsi tubuh kita. Jadi, setiap perubahan atau gangguan fungsi tubuh kita dapat mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi, juga fungsi otak," tutur dia.

Kisah 2 Pebisnis, Mau Bikin Skincare Lokal Sebagus Korea

Paraben secara khusus meniru hormon estrogen, sehingga dapat mengganggu produksi hormon tersebut. James G. Wagner, profesor patologiologi dan penyelidikan diagnostik di Michigan State University, mengatakan karena 70 persen kanker payudara dipicu estrogen, sehingga ada kekhawatiran paraben dapat berkontribusi pada perkembangan kanker payudara.

Ada penelitian yang mengaitkan kanker payudara dengan paraben. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2004, menemukan paraben pada penderita tumor payudara dan penelitian 2015 menunjukkan paraben kemungkinan lebih berbahaya dari sebelumnya jika dikombinaskan dengan molekul lain.

Namun, beberapa ahli mengatakan bahwa penelitian semacam itu masih diperdebatkan. Food and Drug Administrastion (FDA) menyatakan bahwa mereka tidak memiliki informasi yang menunjukkan bahwa paraben dalam produk perawatan memiliki efek pada kesehatan manusia.

American Cancer Society juga mencatat bahwa penelitian belum menunjukkan adanya efek langsung dari dari paraben terhadap kesehatan, termasuk kanker payudara. Meski masih diperdebatkan efeknya, namun ada efek lain yang ditimbulkan selain kanker.

"Pasti ada penelitian yang mengaitkannya dengan masalah reproduksi seperti ketidaksuburan," kata Leiba, mencatat sebuah studi yang menghubungkan paraben dengan jumlah sperma dan rendahnya motilitas.

Dia juga mengungkapkan keprihatinan atas dampak potensial gangguan endokrin terhadap perkembangan janin. Kendati demikian, penelitian lebih lanjut mengenai hal ini perlu dilakukan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya