Lima Perancang Busana RI Ramaikan LA Fashion Week

Jeffry Tan dan Dela Dewi
Sumber :
  • dok.ist

VIVA – Lima perancang busana asal Tanah Air meramaikan Los Angeles (LA) Fashion Week 2017 yang digelar Alexandria Ballroom di kota Los Angeles baru-baru ini. Mereka adalah Jeffry Tan, Rinda Salmun, Sav Lavin, Lotuz dan Byo (Tommy Ambiyo). Acara ini berlangsung atas kerja sama antara Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles dengan LA Fashion Week.

Menteri AHY Janjikan Ini soal Pengadaan Lahan untuk Proyek Strategis Nasional

Style Blogger asal RI, Dela Dewi, yang hadir pada ajang tersebut menceritakan ramai dan banyaknya perhatian kepada para perancang busana asal Tanah Air tersebut.

"Saya sangat bangga dengan para perancang busana muda Indonesia yang mengikuti ajang LA Fashion Week ini, artinya karya seni mereka bisa diterima khalayak Amerika dan secara tidak langsung juga mengenalkan budaya Indonesia ke luar negeri melalui beberapa rancangan mereka yang memasukkan corak desain tradisional," ujar Dela Dewi kepada VIVA.co.id, Sabtu 21 Oktober 2017.

Keutamaan Mengamalkan Asmaul Husna di Bulan Ramadhan

Sementara itu salah satu perancang busana yang turut meramaikan fesyen show itu, Jeffry Tan mengatakan untuk musim semi dan panas tahun 2018 mendapatkan inspirasi dari urban di kota-kota besar dunia lainnya.

"Karya saya kali ini memakai sentuhan geometris di dalam busana wanita elegan dan modern sophisticated," ujar Jeffry Tan.

Sekeluarga Sempat ke Klenteng Sebelum Lompat dari Apartemen di Jakut, Ngapain?

Dela sendiri terkejut dengan hasil karya Jeffry Tan yang ditampilkan di Los Angeles Fashion Week 2017.

"Saya melihat karya busana Jeffry Tan pernah dipakai oleh penyanyi Kylie Minogue, penyanyi Amerika Carrie Underwood, Pussy Cat Dolls dan selebriti Amerika lainnya. Terus terang saya sangat bangga ya, karya bangsa bisa merambah pasarnya ke luar negeri," ucap Dela.

Sedangkan perancang busana Rinda  Salmun kali ini mengangkat kain lurik dari Jawa yang memadukan berbagai macam material (kain dan kulit) dalam menciptakan busana asimetris dalam rancangannya. Sedangkan koleksi Sav Lavin adalah karya-karyanya diciptakan berdasarkan pengalaman pribadi, lebih mengarah ke sentuhan personal terhadap pemakai busananya.

"Saya berharap mudah-mudahan tahun berikutnya banyak lagi para perancang busana muda Indonesia yang bisa ikut ajang LA Fashion Week dan dapat merambah marketnya ke luar negeri khususnya Amerika," ucap Dela.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya