Sempat Diremehkan, Meena Adnani Balas dengan Kesuksesan

Meena K Adnani
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bimo Aria

VIVA.co.id – Meena Kumari Adnani adalah satu dari sekian perempuan yang berhasil membuktikan bahwa perempuan juga berhak punya mimpi. Selain itu, perempuan juga berhak punya kesempatan untuk mencapai mimpinya.

6 Bos Indonesia Mantab Jadi Mualaf, Kisahnya Bikin Merinding

Karena itu, tak heran bila perempuan yang akrab disapa Meena ini kini menempati posisi strategis sebagai First Media EVP Content Development and Business Affairs. Salah satu tanggung jawabnya, melakukan negosiasi kepada semua saluran di tempat dirinya bekerja.

"Sekarang kita lihat banyak female leaders, dan satu hal yang sangat impact full itu salah satu perkataan Jack Ma, 'watch out for women they are future leaders," kata Meena kepada VIVA.co.id, Jumat, 18 Agustus 2017.

Kisah Dokter Cantik Sukses Bangun Usaha, Berawal dari Gang Sempit

Meena sendiri merasa beruntung karena di tempatnya bekerja, kesempatan yang diberikan antara laki-laki dan perempuan dalam mengembangkan kariernya sangat terbuka. Di samping itu, sarjana hukum lulusan Universitas London ini juga mengatakan bahwa stereotip tentang perempuan yang lekat dengan sifat emosional, bisa menjadi senjata bagi perempuan.

Menurutnya, sentuhan secara emosional dan personal, begitu penting bagi sebuah brand mendekatkan diri pada konsumen. Tidak hanya kecerdasan berpikir, tapi kecerdasan emosional juga dibutuhkan dalam dunia kerja.

Viral, Ayah Tunggal Rawat Tiga Anaknya yang Mengidap Cerebral Palsy

"Dilihat dari soft skill cewek mereka bisa multitask, dan cewek biasa emosional. Tapi zaman sekarang itu (bisnis) semua harus personal kalau ngomongin costumer relation, vision, semua itu harus ada personal touch-nya karena competition begitu banyak. Dulu orang ngomongin IQ, sekarang ngomongin EQ," tutur dia.

Tapi bukan berarti hal tersebut membuatnya bisa mendapatkan semua kesempatan dan peluang begitu saja. Baginya, semua harus dijalani dan dicapai dengan usaha keras dan perjuangan.

"Saya sudah memutuskan untuk jadi lawyer sejak umur 12 tahun. Tapi saya dibilang untuk apa jadi lawyer? Cewek enggak bisa. Tapi semakin (dibilang) enggak bisa, saya akan tunjukkan kalau saya bisa," kata dia.

Tidak berhenti di situ, Meena yang mengaku berani mengambil tantangan ini, juga sempat dianggap remeh ketika tengah berpindah profesi dari seorang pengacara dan menjajal dunia manajemen dan bisnis yang juga dia sukai. Tapi bagi Meena, hanya dirinya yang boleh mendefinisikan hidupnya, dan bukan orang lain.

"Waktu itu Kepala HRD-nya mengatakan, 'Kamu terlalu sering pindah, kamu enggak bagus, kamu terlalu banyak experience yang beda-beda," kata dia.

Namun semua hanya dibalasnya dengan senyuman. Dan mengatakan dengan tegas bahwa dirinya memang mampu dan layak mendapatkan semua itu.

"Kalau saya di legal, saya bisa jadi head of legal 10 tahun lalu, terus saya harus ke mana. Tapi kalau saya buka kesempatan untuk semua pengalaman saya di marketing, bisnis, dan legal, saya percaya saya bisa jadi good CEO," kata dia.

Berguna bagi sesama

Di balik segala kesibukannya, Meena yang kini berusia 47 tahun, punya pandangan bahwa dalam hidupnya mesti memberikan dampak dan manfaat bagi orang lain. Maka tak heran bila dirinya aktif dalam beberapa lembaga nonprofit yang bergerak dalam memerangi isu eksploitasi seksual pada anak.

"Saya ada bantu Project Karma, yang membantu anak-anak victims of child trafficking. Passion saya membantu korban itu, karena eksploitasi seks pada anak, angkanya sangat tinggi banget dan saya senang bekerja dengan NGO," ujar Meena.

Di samping itu, dia juga aktif untuk berbagi pengalaman suksesnya dan kata-kata inspirasi lewat laman Facebook yang bernama Strong and Shine.

"Untuk saya ambisi terbesar adalah memberikan impact, saya selalu ingin ada impact ke orang baik itu dalam personal ataupun profesional Karena sebagai individu kita juga harus memikirkan kepentingan orang lain, memberikan kesempatan orang lain untuk bersinar," tutur Meena. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya