Aksi Mendebarkan Terbang 9 Jam dengan 20 Ribu Balon Gas

20 ribu balon gas
Sumber :
  • Twitter Cherophobia Project

VIVA.co.id – Dua puluh ribu balon berisi gas helium berhasil mengangkat tubuh seorang seniman, Noemi Lakmaier dalam pameran bertajuk “fear of happiness," Minggu, 3 September 2017. Aksi ini, mengingatkan publik pada film produksi Pixar, 'Up'.

Momen Perayaan Hari Guru Berujung Musibah, Balon Meledak Semburkan Api hingga Sebabkan Korban

Selama sembilan jam, rangkaian balon pesta yang berwarna-warni membuat Lakmaier jadi pusat perhatian di hadapan penonton di dalam Sydney Opera House di Australia.

Seniman sekaligus artis berdarah Austria-Inggris ini pun dinilai berhasil menampilkan pertunjukan yang tidak biasa, yang merupakan bagian dari festival Antidote opera house, yang juga disebut Cherophobia atau ketakutan akan kebahagiaan.

Pedangdut Koprol Bolak Balik Pakai High Heels, Netizen: Beyonce Bengong

"Kita semua seharusnya ingin bahagia, bukan?" Lakmaier mengatakan seperti dilansir Huffingtonpost.

Menurut situs Lakmaier, tema karyanya ini bertujuan untuk menekankan dan melebih-lebihkan "hubungan antara objek, individu dan ruang."

Viral Balon Helium Meledak, Surprise Ultah Berakhir Bencana

"Dengan menggunakan bahan sehari-hari serta tubuhnya sendiri dan tubuh orang lain, dia membangun instalasi sementara untuk hidup, sebagai bagian dari realitas fisik alternatif, mengeksplorasi implikasi psikologis dari kekuatan, kontrol dan ketidakamanan, dorongan untuk menjadi diri sendiri dan kesuksesan serta perasaan dari keraguan diri dan hal lain," katanya.

Konsep yang dia utarakan ini berawal dari pengalamannya sebagai seseorang yang memiliki cacat fisik, menurut situsnya.

Lakmaier mengatakan bahwa inspirasinya untuk membuat 20 ribu balon udara ini berasal dari dia yang membutuhkan kursi roda.

"Saya sangat takut menyerah," kata Lakmaier, yang menggunakan kursi roda, kepada situs Inggris Culture24 tahun lalu.

Terbang di udara, mengandalkan balon untuk menahannya, memaksanya untuk menghadapi ketakutan itu, dia menjelaskan.

"Dalam arti tertentu, saya tidak memegang kendali, tapi akhirnya saya benar-benar bisa karena saya memikirkan semuanya, bahkan jika secara fisik saya tidak melakukannya," katanya.

Terakhir kali dia membuat instalasi seni ini adalah pada tahun 2016 di London. Selama pertunjukan itu, dia tetap bertahan selama 48 jam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya