Menguak Karasteristik Ibu-ibu Saat Belanja Online

Ilustrasi belanja online.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Photo-Mix

VIVA – Semakin majunya perkembangan teknologi, berdampak positif pada para penggunanya, salah satunya dalam hal belanja. Budaya belanja online, kini semakin diminati masyarakat Indonesia karena alasan praktis.

Belanja di Pasar Tradisional Bisa Online? Ini Kata Kementerian BUMN

Ini terlihat dari data yang menunjukkan bahwa sejak tahun 2013 hingga tahun 2016, belanja online telah mengalami peningkatan sebesar 17,27 persen.

Tak hanya itu, angka konsumen Indonesia termasuk wanita yang berbelanja online telah mencapai 81 juta jiwa dari 100 juta pengguna internet di Indonesia.

Diskon Gede-gedean di Jakarta Great Online Sale 2020, Ini Daftarnya

"Umumnya sebesar 40 persen ibu-ibu rumah tangga mereka tertarik belanja via mobile apps," ungkap Chief Marketing Officer Lazada, Achmad Alkatiri, dalam acara 'Online Revolution 11.11' di Aston Kuningan Jakarta, Rabu 8 November 2017.

Barang-barang yang diincar pun lebih banyak kepada kebutuhan kesehariannya.

Barang-barang Ini Diprediksi Laris saat New Normal

Lebih lanjut, dari sisi perilaku konsumen yang berbelanja online, dia menyebut, konsumen ketika berbelanja online akan berdasarkan waktu-waktu tertentu, dengan alasan agar mendapatkan harga spesial (diskon khusus).

Di sisi lain, perilaku konsumen belanja online khususnya ibu-ibu pun katanya memiliki karakteristik yang berbeda. Jika ibu-ibu di kota besar ingin mendapatkan jenis barang yang cepat sedangkan ibu-ibu lainnya lebih sabar untuk menunggu barang belanjaan mereka.

"Ibu-ibu di kota besar ketika membeli barang belanjaan secara online ingin pengiriman barang mereka lebih cepat. Berbeda dengan ibu lainnya yang lebih mencari barang paling murah dan tidak masalah (sabar) menunggu barang 2 hingga 3 hari," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya