- Dok, Rachel House
VIVA – Ketika seseorang menderita penyakit yang cukup serius, kunjungan dari anggota keluarga, teman, atau tetangga dapat menjadi sumber penghibur.
Baik ketika mereka sedang dirawat di rumah sakit atau pun di rumah, kunjungan dapat membangkitkan semangat dan membantu seseorang untuk mengingat bahwa mereka selalu dicintai, diperhatikan, dan tidak dilupakan.
Namun menjenguk orang sakit tidak bisa sembarangan. Terkadang kita mungkin tidak tahu apa yang harus dilakukan atau dikatakan ketika mengunjungi seseorang dengan penyakit serius.
Jika salah berucap atau bersikap justru bisa membuat si pasien tersinggung, atau bahkan bersedih. Lalu bagaimana adab menjenguk orang yang sakit?
Dilansir Rachel House dari Canadian Virtual Hospice, berikut ini kiat untuk menunjukkan kepedulian dan dukungan Anda kepada pasien dan keluarga mereka kala melewati masa-masa sulit menghadapi penyakit.
Tanyakan Terlebih Dahulu
Tanyakan kepada pasien atau anggota keluarga terlebih dahulu kapan waktu yang tepat untuk berkunjung. Jika Anda berencana untuk membawakan makanan atau bingkisan, tanyakan apakah orang tersebut mengidamkan makanan tertentu atau menginginkan bingkisan yang dapat berguna (contohnya, sebuah bantal).
Cobalah untuk tidak mengganggu rutinitas pasien, terutama ketika waktunya makan, tidur, membersihkan diri, atau pemeriksaan medis.
Dengarkan
Mendengarkan cerita pasien atau pelaku rawat yang mendampingi mereka adalah salah satu hal penting yang dapat Anda lakukan.
Ketika seseorang mencurahkan perasaan mereka atau menangis di hadapan kita, Anda mungkin merasa tidak nyaman atau kehilangan kata-kata.
Tetapi ingat, wajar bagi pasien untuk merasa sedih, khawatir, takut, atau marah, mengingat kesulitan yang mereka hadapi. Duduklah bersama mereka, dengarkan perkataan mereka dengan penuh perhatian dan biarkan mereka menangis dan mencurahkan perasaan sebanyak yang mereka inginkan.
Tetap Fokus pada Pasien
Ketika pasien atau pelaku rawat tengah berbicara mengenai situasi atau kesulitan yang terdengar serupa dengan situasi yang kita hadapi, hindari terburu-buru membicarakan kisah atau pengalaman kita sendiri karena itu mungkin membuat mereka merasa tidak didengar atau berpikir bahwa pengalaman mereka tidak penting.
Ingat, bahwa kita di sana untuk pasien, jadi jangan mengalihkan perhatian kita dari mereka, kecuali mereka meminta.
Hormati Pasien
Pastikan untuk melibatkan pasien dalam percakapan sebanyak mungkin. Cobalah untuk tidak membicarakan mereka atau bertanya tentang kondisinya pada orang lain di ruangan, bahkan ketika pasien tampak terlalu lemah, terlalu muda untuk mengerti, atau tampak tidak responsif.
Pasien dapat mendengarkan apa yang kita bicarakan. Jika pasien sedang berada di kondisi yang tidak prima, buatlah kunjungan Anda singkat agar tidak membuat mereka kelelahan.
Bantu Pekerjaan Rumah Tangga
Berurusan dengan penyakit yang serius dapat membebani dan mengganggu kehidupan sehari-hari pasien dan keluarga. Jika dirasa pantas, Anda dapat menawarkan bantuan untuk menjadikan hari-hari mereka semudah dan senyaman mungkin.
Anda tidak perlu menunggu pasien atau anggota keluarga untuk meminta bantuan, karena mungkin mereka merasa khawatir akan merepotkan atau menjadi beban.
Anda dapat menawarkan untuk memasak dan mengantarkan makanan, membantu membersihkan rumah mereka, mencuci pakaian, atau membawa pasien ke rumah sakit.
Jangan Tersinggung
Terkadang orang tidak menginginkan kehadiran pengunjung selain keluarga dekat. Pasien atau keluarga mungkin merasa terlalu lelah untuk menerima tamu dan mungkin merasa malu akan penyakit mereka.
Ini mungkin mengecewakan bagi teman-teman yang bermaksud baik, tetapi ini wajar bagi pasien dan tidak perlu dianggap menyinggung.
