- daily mail
VIVAlife - Tak ada halangan bagi para penderita diabetes untuk menjalankan ibadah puasa selama Ramadan. Hanya, pola makanan sejak berbuka hingga malam menjelang sahur perlu mendapat perhatian untuk mencegah timbulnya keluhan.
"Diabetes bukanlah penyakit. Selama dapat mengendalikannya dengan baik tak masalah berpuasa," kata Prof. Dr. dr. Sri Hartini KS Kariadi, Sp.PD, KEMD, seorang pakar diabetes saat ditemui di kawasan Makaham, Jakarta, Rabu 8 Agustus 2012.
Sri Hartini mengatakan bahwa kuncinya adalah mengontrol kadar gula darah dan tetap memiliki manajemen 3J: jenis, jumlah, jadwal.
Jenis: memperhatikan komposisi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, dan nutrisi penting lainnya secara seimbang. Jumlah: memperhatikan asupan kalori sesuai kebutuhan. Jadwal: periode makan yang baik dan teratur.
Pengidap diabetes memang dimungkinkan untuk tidak berpuasa. Namun, bila memilih berpuasa, penting berkonsultasi dengan dokter. "Seorang dokter tidak dapat melarang pasien yang ingin berpuasa. Dokter justru wajib untuk memberitahu cara berpuasa yang aman," ujarnya.
Sri Hatini pun membagi tips bagi pasien diabetes yang ingin berpuasa:
- Untuk mengetahui kadar gula darah, sebaiknya diabetisi memiliki alat kontrol diabetes sendiri. Alat ini sangat berguna untuk mendiagnosis hiperglikemi (gula darah tinggi) dan hipoglikemi (gula darah rendah).
- Jenis dan jumlah makanan dapat disesuaikan dengan pola keteraturan yang dianjurkan oleh dokter. Makan jangan terlalu banyak dan jangan pula terlalu sedikit.
- Saat sahur dianjurkan untuk menghindari makanan berminyak, santan, dan mengandung kolesterol tinggi. Perbanyak minum air putih.
- Saat jam buka puasa gantikan makanan yang serba manis tersebut dengan segelas teh manis. Selama berpuasa dapat pula mengonsumsi buah-buahan dan sayur. Kemudian dilanjutkan dengan minum obat yang telah dianjurkan oleh dokter. (eh)