Menghapus Stigma Kutukan pada Epilepsi

Ilustrasi Otak
Sumber :
  • iStockphoto

VIVAlife - Ajakan untuk lebih peduli terhadap epilepsi diserukan di seluruh dunia dalam rangka menyambut World Purple Day yang diperingati setiap tanggal 26 Maret setiap tahunnya. 

Nasib 5 Polisi yang Ditangkap Terkait Narkoba di Depok

Penyakit epilepsi yang menyerang sekitar satu persen penduduk dunia harus dikontrol karena dapat menurunkan kualitas hidup penyandangnya. “Epilepsi merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pelepasan muatan listrik berlebihan dan berkala dari sekelompok sel di otak," ucap dokter Suryani Gunadharma, dalam Seminar Media yang diselenggarakan Perhimpunan Penanggulangan Epilepsi di Indonesia (PERPEI) dan PT Abbott Indonesia.


Angka kejadian epilepsi saat ini masih tinggi terutama di negara berkembang. "Belum diketahui penyebab yang pasti, namun diduga terdapat beberapa faktor ikut berperan, misalnya perawatan ibu hamil, keadaan waktu melahirkan, trauma lahir,kekurangan gizi dan penyakit infeksi,” ujar dokter Fitri Octaviana, Ketua PERPEI Jakarta pada acara yang sama.

“Angka insiden epilepsi di negara berkembang mencapai 50-70 kasus per 100.000 penduduk. Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta maka diperkirakan jumlah pasien epilepsi berkisar antara 1,3-16,8 juta jiwa,” ujarnya lebih lanjut.

Namun, menurut Fitri, masih banyak penyandang epilepsi yang belum terdata. Penyebab umumnya, mereka malu mengaku sebagai penyandang epilepsi.

Direkomendasikan oleh IDI, Apa Sih Physical Sunscreen Itu?

"Sebagian besar masyarakat masih menganggap epilepsi sebagai penyakit kutukan. Stigma buruk pada penyandang epilepsi inilah yang harus dihilangkan sehingga mereka dapat hidup sejajar dengan masyarakat lainnya tanpa merasa rendah diri,” kata Fitri.

Kepatuhan penyandang epilepsi terhadap pengobatan, tingginya stigma pada penyandang epilepsi sendiri dan keluarga (self-stigma) serta stigma masyarakat (sosial) merupakan masalah yang sering terjadi pada penyandang epilepsi.

Oleh karena itu perlu didorong terbentuknya komunitas penyandang epilepsi yang berbentuk kelompok bantu diri untuk berbagi pengalaman dan memotivasi kemandirian mereka. Edukasi mengenai epilepsi kepada masyarakat juga penting untuk terus menerus dilakukan.

World Purple Day merupakan sebuah gerakan Internasional yang menyerukan kepedulian terhadap penyakit epilepsi. World Purple Day bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan epilepsi, serta memberikan dukungan terhadap kepatuhan pengobatan penyandang epilepsi.

Dua Mobil Premium BMW Bakal Layani Antar Jemput Pasien RS

“Peringatan World Purple Day di Indonesia diharapkan dapat menjadi ajang kesadaran tentang epilepsi untuk seluruh lapisan masyarakat serta mengimbau pemerintah untuk memberikan dukungan penuh kepada penyandang epilepsi,” ujarnya.

Duel Dewa United vs Madura United

Drama 4 Gol Lawan Madura United, Dewa United Jaga Asa Tembus Championship Series

Dewa United menjaga asa mereka lolos ke babak Championship Series setelah menahan imbang Madura United 2-2 pada pekan ke-33 Liga 1 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024