9 Ciri Pelecehan Emosional yang Patut Diwaspadai

Ilustrasi kekerasan.
Sumber :
  • Nadya

VIVAlife - Kekerasan dalam rumah tangga sering kali tak dilaporkan karena alasan malu. Tetapi, pelecehan emosional yang terus dibiarkan akan menjadi racun dan mengubah kehidupan seseorang, bahkan seumur hidup.

"Sangat penting untuk mematahkan mitos bahwa pelecehan emosional hanya 'nyata' jika melibatkan memar," kata Sandra Horley, CBE, chief executive Refuge, yayasan nirlaba yang bergerak dalam kampanye anti-kekerasan dalam rumah tangga.
 
Survei YouGov baru-baru ini di Inggris menegaskan wanita usia 16-19 dan 20-24 tahun adalah kelompok umur paling berisiko untuk terlibat dalam hubungan penuh pelecehan emosi. Meski begitu, tak ada batasan usia tindak kekerasan rumah tangga.

Ada beberapa tanda yang bisa menjadi peringatan bahwa Anda, keluarga atau teman hidup dalam sebuah hubungan penuh kekerasan emosional, seperti dikutip Sofeminine:

1. Mengisolasi Anda dari rekan-rekan teman, keluarga atau pekerjaan.

Cup Bra Terlalu Besar Picu Gangguan Kesehatan

2. Mempermalukan Anda di depan orang lain.

3. Mengancam akan menyakiti Anda, keluarga Anda, atau dirinya sendiri jika Anda meninggalkannya.

Jurus Turunkan Berat Badan Pakai Protein

4. Terobsesi mengecek telepon dan email serta marah bila menemukan kontak apa pun dari lawan jenis.

5. Pasangan terlalu pencemburu atau posesif.

Misteri 'Bak Mandi Tuhan' Berusia 7.000 Tahun

6. Pasangan memiliki perubahan suasana hati yang ekstrem, berubah dari seseorang yang menawan menjadi mengerikan pada menit berikutnya.

7. Terus-menerus membuat Anda merasa buruk dengan penampilan, berat badan, atau kemampuan Anda.

8.  Memaksa untuk berhubungan seks.

9. Terlalu emosional mengenai hubungan dan mengatakan hal tersebut karena sangat mencintai.

Bila menemukan kondisi pelecehan pada teman, atau keluarga yang paling penting dilakukan adalah mendukung mereka untuk mengambil kendali dalam kehidupan mereka sendiri.

Hanya kurang dari 24 persen kekerasan dalam rumah tangga yang dilaporkan. Tindakan nyata dari keluarga, maka orang sekitar akan melindungi korban. Bila tidak, pelaku akan terus melakukan pelecehan yang merusak. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya