Ketahui, Benjolan Payudara Tak Selalu Berarti Kanker

Ilustrasi Kanker Payudara
Sumber :

VIVAlife - Wanita pasti langsung khawatir jika menemukan benjolan di sekitar payudara. Pikiran terpusat pada satu penyakit mengerikan: kanker. Itu wajar. Kanker payudara memang ditandai adanya benjolan di dada. Namun, tak semua benjolan berujung pada vonis kanker.

Menurut Simon Marsh, ahli bedah payudara di Colchester Hospital University NHS Foundation Trust, ada banyak penyebab benjolan di payudara. Semua tergantung bentuk dan ukurannya. Mengutip laman Daily Mail, berikut beberapa kemungkinan munculnya benjolan pada payudara.

Fibroadenoma

Meski Negaranya Tengah Dilanda Aksi Terorisme, Rusia Tetap Kirim 29 Ton Bantuan ke Gaza

Benjolan berbentuk oval dan terasa bergerak di bawah kulit saat disentuh. Umumnya, lebar benjolan ini hanya sekitar satu sampai dua centimeter. Penyebabnya, jaringan dan kelenjar payudara yang menggumpal.

Sebuah teori menyebutkan, penggumpalan itu umum terjadi pada wanita yang jaringan payudaranya sensitif saat bereaksi dengan perubahan tingkat hormon. Ini tidak menyebabkan kanker. Jika merasa tak nyaman, benjolan ini bisa diangkat dengan operasi.

Penggumpalan Lemak

Benjolan ini biasanya sangat keras, mirip kanker. Terkadang juga terasa menyakitkan. Jika muncul setelah terjadi benturan dan memar, bisa dipastikan hanya penggumpalan lemak. “Karena pembengkakan, jaringan lemak menjadi keras dan membentuk benjolan,” ujar Marsh.

Ukurannya sekitar dua sampai tiga sentimeter. Penyembuhannya memerlukan pengangkatan jaringan inti. Setelah dikonfirmasi sebagai penggumpalan lemak, benjolan itu akan hilang secara perlahan.

Kista Payudara

Legislator Soroti Daya Beli Gen Z di Jakarta, Bisa Berkontribusi Besar Kendalikan Inflasi

Jika ada benjolan yang muncul tiba-tiba, bisa jadi itu kista. Bisa muncul hanya dalam waktu semalam, seperti kantong penuh cairan. Jika disentuh, terasa licin namun menyakitkan. Biasanya, kulit di sekililingnya berwarna merah.

Ini umum terjadi pada wanita berusia 40 sampai 60 tahun. Kemungkinan karena kadar hormon yang mengubah tekstur jaringan payudara. Ini juga bisa terjadi pada wanita menyusui. Meski benjolan ini bisa dikeringkan, ada baiknya diperiksa lebih intensif karena kista bisa menyamarkan kanker.

Lipoma

Sel lemak yang mengumpul di bawah kulit bisa menyebabkan benjolan kecil. Benjolan ini tidak menyakitkan, jika disentuh terasa licin dan lembut. Tak hanya di payudara, lipoma juga bisa muncul di bagian tubuh manapun kecuali telapak tangan serta kaki.

Lipoma yang berukuran kecil, sekitar satu sampai dua sentimeter, cukup dibiarkan saja karena tidak berbahaya. Namun jika itu bertumbuh, perlu diangkat karena bisa menekan struktur organ lain di sekitarnya.

Abses Payudara

Cekcok Hebat dan Bergumul di Kamar, Suami Sadis Ini Tega Bunuh Istri Pakai Obeng

Abses payudara bisa terjadi ketika bakteri dari mulut bayi yang masih minum ASI masuk ke jaringan payudara dan menyebabkan infeksi. Ukurannya bervariasi, bisa lima sampai 10 centimeter. Berupa benjolan kecil dengan nanah.

Pengobatannya bisa dilakukan di klinik, dengan mengeluarkan nanah menggunakan jarum. Karena kecenderungannya untuk kambuh, proses penyembuhan abses perlu diulang beberapa kali.

Phyllodes Tumor

Benjolan ini mirip dengan fibroadenoma, berbentuk bulat dan seperti bergerak di bawah kulit. Ukurannya rata-rata dua sampai lima sentimeter. Ini terbentuk dari jaringan kelenjar dan ikat yang fungsinya menyangga payudara.

Umumnya, benjolan ini ditemukan di bagian atas payudara, dekat dengan ketiak. Benjolan ini tidak akan menyebar ke seluruh tubuh. Pengobatannya harus melalui operasi pengangkatan.

Adenoma Payudara

Bentuknya kaku dan umumnya terletak di sekitar puting. Kalaupun bertumbuh, ukurannya tidak akan lebih besar dari kelereng. Benjolan ini terkadang menyakitkan. Terbentuk dari gumpalan sel-sel kelenjar yang menghasilkan susu pada wanita menyusui.

Perlu pemeriksaan intensif untuk memastikan benjolan ini jinak. Adenoma juga bisa diangkat dengan operasi kecil.

Hamartoma

Hamartoma merupakan benjolan lembut, seperti jaringan payudara pada umumnya. Ini memang disebabkan pertumbuhan jaringan payudara yang tidak terorganisasi. Sebenarnya benjolan ini bisa terjadi di manapun, bahkan di paru-paru.

Sering ditemukan, kasus ini terjadi secara genetik. Tak perlu pengobatan khusus. Namun, jika sudah membesar dan terasa menyakitkan, benjolan ini bisa dengan mudah dioperasi. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya