Cara Menghilangkan Trauma pada Anak

Ilustrasi anak trauma
Sumber :
  • iStock

VIVAlife - Banyak hal yang menyebabkan trauma pada anak. Mulai dari diejek teman sebaya, jatuh dari sepeda, pertengkaran orangtua, hingga kecelakaan lalu lintas.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

Menurut psikolog anak dan keluarga, Roslina Verauli, trauma merupakan emosi ekstrem yang muncul karena karena banyak hal. Biasanya emosi tidak dikelola dengan tepat saat menghadapi sebuah kejadian.

Meski demikian, pada dasarnya trauma pada seorang anak akan berbeda-beda dampaknya. Verauli menjelaskan, trauma akan lebih cepat meredam jika terjadi pada anak yang memiliki profil sebagai anak yang ekstrovert, ceria, dan cerdas.

Dukungan orangtua

Di sisi lain, motivasi atau dukungan orangtua menjadi hal penting. Misalnya menemani anak sampai masa penyembuhan trauma.

"Orangtua juga dapat berkomunikasi dengan cara netral. Bicarakan kondisi dengan rasional," kata Verauli saat dihubungi VIVAlife, Kamis, 19 September 2013.

Selain itu usahakan untuk menghindari komentar yang menyudutkan atau menyalahkan anak. Verauli mengatakan bahwa trauma seorang anak juga dapat menurun atau diredam dengan cara diberikan gambar atau lagu. Hal ini dinilai mampu memantik rasa senangnya.

Berharap Dampak Positif dari Kedatangan Red Sparks

"Cara itu mungkin akan lebih efektif," ucap Verauli. (eh)

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas.

Menpan-RB Sebut ASN 38 Kementerian-Lembaga Prioritas Pindah ke IKN setelah Agustus

Menpan-RB Abdullah Azwar Anas mengungkap ada sebanyak 38 kementerian dan lembaga yang menjadi prioritas pertama untuk dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024