Ketahui Dampak Negatif Berteriak pada Anak

Ilustrasi orangtua remaja
Sumber :
VIVAlife
Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 17 Triliun di 2023, Kantongi Laba Bersih Rp 50 Miliar
- Anak remaja sering kali membantah nasihat ibu dan ayah mereka. Itu sebabnya, tak jarang orangtua melayangkan emosi disertai teriakan. Tanpa disadari, tindakan tersebut dapat berujung pada efek negatif yang berlaku seumur hidup anak.

Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024

Profesor psikologi dari Bowling Green State University di Ohio, Annette Mahoney, mengatakan, perilaku verbal yang baik sangat penting diterapkan di rumah.
Hasbi Hasan Dituntut 13 Tahun Bui, Pengacara: Tak Rasional, Seperti Balas Dendam


Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal
Child Abuse & Neglect
itu melibatkan 239 remaja bermasalah. Mereka berusia antara 11-18 tahun, serta diminta untuk mengisi survei mengenai bentuk-bentuk kekerasan fisik atau verbal.

 

Ibu yang terbiasa memukul atau pun berteriak dapat menyebabkan anak depresi dan berperilaku negatif. Sementara itu, jika ayah sering melakukan kedua hal tersebut, bisa menyebabkan rasa sakit yang lebih lama di dalam benak anak.


"Pelecehan verbal memiliki siklus tertentu, anak-anak dengan masalah kesehatan mental dan perilaku, bisa jadi sangat sulit untuk ditangani," kata Mahoney seperti dilansir kantor berita
Reuters
.


Tak heran jika tim peneliti menemukan risiko lebih tinggi untuk depresi dan perilaku bermasalah pada anak yang sering mendapatkan kekerasan fisik dan verbal dari orangtua. Dari penelitian tersebut juga ditemukan, ibu yang sering meneriaki diikuti pukulan pada anak, lebih mungkin menyebabkan trauma. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya