- istock
VIVA.co.id - Bagi masyarakat Indonesia, pasti akrab dengan istilah kerokan, yang seringkali dilakukan ketika sakit. Namun isu tentang bahaya kerokan sering beredar, dan menimbulkan kesimpangsiuran. Lalu sebenarnya, aman atau tidak kah bagi kita melakukan kerokan?
Menurut dokter Nina Amelia dari laman Meetdoctor, melakukan kerokan sebenarnya boleh-boleh saja, namun tidak boleh sembarangan.
"Kerokan adalah salah satu upaya meningkatkan sirkulasi darah, caranya dengan menciptakan peradangan dan pelebaran pembuluh darah," ujarnya.
Ia katakan kerokan akan menimbulkan efek nyaman dan badan terasa segar. Selain itu, kerokan juga berpotensi meningkatkan kadar endorphin, sehingga pikiran lebih tenang dan senang. Namun, jika Anda melakukan kerokan terlalu kuat atau tanpa pemakaian minyak, maka risiko yang terjadi adalah lecet dan iritasi kulit.
"Hati-hati lho, kerokan yang terlalu keras bisa menyebabkan trauma bagi kulit, sesuatu yang diikuti pecahnya pembuluh darah kapiler sehingga timbullah bintik-bintik darah," katanya. Jadi disarankan, saat kerokan selalu gunakan minyak atau krim lembut, agar kulit nyaman dan tubuh terasa lebih sehat.