Sumber :
- http://len-diary.blogspot.com/
VIVA.co.id
- Wisata medis adalah pasien yang bepergian ke dunia internasional untuk perawatan medis yang tidak mendesak. Di antaranya bedah kecantikan, perawatan gigi, perawatan sel induk dan transplantasi organ.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Indonesia Kembangkan Potensi Wisata Kesehatan
"Banyak alasan mengemuka saat membicarakan wisata medis. Seperti tidak ada daftar tunggu, perawatan kelas tinggi, fasilitas kelas dunia, teknologi termutakhir, ahli bedah terbaik, dan kesempatan untuk bepergian," kata Sekjen Perhimpunan Fertilitas in Vitro Indonesia, Dr.dr.Budi Wiweko, SpOG(K), dalam acara Bayi Tabung Pintar Hadir di Jantung Kota Jakarta, di Bilangan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa, 29 Maret 2016.
Baca Juga :
Lima Rekomendasi Toko Buku di Eropa
Terdapat 14 negara tujuan wisata medis, berdasar volume perawatan dari hasil Frost and Sullivan. Thailand berada di peringkat satu, disusul berturut-turut oleh Hongaria, India, Singapura, Malaysia, Filipina, Amerika Serikat, Costa Rica, Brasil, Meksiko, Korea Selatan, Columbia, Belgia, dan Turki.
Lalu, dimana posisi Indonesia?
Ternyata, Indonesia bukan sebagai penyedia wisata medis, Di Singapura, Indonesia justru menjadi pasar utama untuk wisata medis di tahun 2014.
Pendapatan terbesar pasar kesehatan di Indonesia adalah dari Australia, yang menghabiskan sekitar Rp10 juta per kunjungan di tahun 2013.
Wisata medis ini perlu mendapat perhatian banyak pihak. Karena banyak keuntungan yang bisa didapat dengan menjalankan wisata medis. Diantaranya seperti akan adanya peningkatan pendapatan di hotel, restoran, transportasi dan belanja. Juga akan mempengaruhi kemampuan seorang dokter untuk menjadi tenaga medis profesional, dan akan meningkatkan pendapatan untuk tenaga profesional.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Lalu, dimana posisi Indonesia?
